Kendari (ANTARA) - Rektor Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari Prof Dr Muhammad Zamrun menjadi orang atau relawan pertama dari 13 daftar relawan lingkup pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara untuk disuntikkan vaksin COVID-19.

Penyuntikan vaksin dilakukan di Rumah Sakit Bahteramas Kendari oleh Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sulawesi Tenggara dr La Ode Rabiul Awal yang disaksikan langsung oleh Gubernur Sultra Ali Mazi, tepat pukul 11.07 Wita, Kamis.

Gubernur Sultra Ali Mazi di Kendari, Kamis, mengatakan vaksinasi COVID-19 untuk mengurangi penularan, menurunkan angka kasus, dan melindungi masyarakat agar tetap produktif meskipun di tengah pandemi COVID-19.

"Upaya pencegahan melalui vaksin jika dinilai ekonomi akan lebih hemat jika dibanding pengobatan," kata Ali Mazi.

Selain itu, Ali Mazi menyampaikan bahwa vaksin yang disuntikkan telah melalui uji klinis dan mendapat persetujuan dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) serta telah mendapat sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

"Maka vaksin ini dinilai aman dan halal bagi penerima vaksin," tutur Ali Mazi.

Pada kesempatan itu, Ali Mazi menegaskan bahwa dirinya tidak masuk sebagai kriteria penerima vaksin karena usianya 60 tahun, dan memiliki komorbit.

Rektor UHO Prof Dr Muhammad Zamrun mengatakan dirinya tidak ada keraguan ketika disuntikkan vaksin karena ia percaya vaksin tersebut telah melalui uji klinis dan layak digunakan.

"Saya sehat-sehat aja. Saya tidak ragu, tidak ada keraguan sama sekali, makanya pertama kali saya ditawarkan untuk menerima vaksin pertama di Sultra saya dengan sigap menyatakam siap untuk divaksinasi," tegas Prof Zamrun.

Kepala Dinas Kesehatan Sultra, Usnia mengatakan secara keseluruhan vaksinasi tahap pertama di Sulawesi Tenggara dilakukan kepada 33 relawan dengan rincian jajaran pemprov 13 orang, Kota Kendari 10 orang dan di Kabupaten Konawe 10 orang.

Setelah Rektor Universitas Halu Oleo, penerima vaksin kedua yakni Asisten Bidang Pemerintahan (Asisten 1) Basiran, ketiga perwakilan Ikatan Dokter Indonesia Sultra Tety Yuniarty. Selanjutnya disusul para Kepala OPD dan tokoh agama.

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024