Kolaka (ANTARA) - Bupati Kolaka Ahmad Safei saat meresmikan penggunaan gedung Gereja Gepsultra Jemaat Imanuel Kolaka, mengingatkan agar para jemaat tidak terpancing dengan isu SARA.
Menyinggung konflik berbau SARA di daerah lain, dengan suara yang merendah Safei menyatakan harapannya kepada masyarakat Kolaka, khususnya warga jemaat Gepsultra untuk bersikap bijak.
"Tidak bisa kita tutup-tutupi karena kabar di media sosial sangat cepat. Saya hanya berharap jangan terpancing karena di Kolaka ini kita semua selalu saling menjaga," harapnya.
Dalam sambutan peresmiannya, Ahmad Safei menyatakan syukur dan bangga karena gedung gereja yang peletakan batu pertamanya tahun 2014 silam, kini diresmikannya.
"Dari segi estetika dan konstruksi ini patut kita banggakan, kita malu apalagi sebagai pemerintah daerah kalau rumah ibadah kita masih compang-camping disana-sini," kata Safei.
Diakui Safei, rumah ibadah bukan hanya untuk dibanggakan karena keindahan atau kemewahannya, tapi ada dua gambaran penting yang harus selalu dijaga dan dijadikan motivasi.
Pertama, rumah ibadah yang besar dan indah merupakan gambaran bahwa jemaat di tempat tersebut hidup berkecukupan. Dan sebagai ungkapan syukur karena hidup berkecukupan, mereka rela menyisihkan dana dan harta untuk pembangunan rumah ibadahnya.
Kedua, kerukunan antar sesama anggota jemaat, atau dengan warga sekitar telah menumbuhkan rasa saling menghormati dan saling mengasihi.
Safei juga meminta kepada seluruh jemaat untuk lakukan sosialisasi pencegahan penularan virus Corona guna membantu Pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran virus itu.
Baca juga: Kota Baubau bahas larangan berkerumun perayaan Natal-Tahun Baru
Sebelumnya, Ketua Sinode Gereja Protestan di Sulawesi Tenggara (GEPSULTRA) Pdt Marthen Sambira dalam sambutannya menyatakan terima kasih kepada Pemda Kolaka yang dinilainya sangat memperhatikan kehidupan bertoleransi.
Secara terpisah, Ketua Panitia Peresmian dan Pentahbisan Gedung GEPSULTRA Jemaat Immanuel Kolaka Clereance Lahema mengungkapkan, gedung gereja jemaat Imanuel dibangun pada lokasi bangunan sebelumnya dengan menghabiskan anggaran hingga Rp3.2 miliar.
Seremoni peresmian gedung gereja tersebut turut dihadiri Wakil Bupati Muhammad Jayadin, Kapolres Kolaka AKBP Saiful Mustofa, pimpinan DPRD, Asisten I dan II, kepala SKPD dan camat Kolaka.
Baca juga: Pemkot Kendari memastikan harga pangan stabil saat Natal-Tahun Baru
Menyinggung konflik berbau SARA di daerah lain, dengan suara yang merendah Safei menyatakan harapannya kepada masyarakat Kolaka, khususnya warga jemaat Gepsultra untuk bersikap bijak.
"Tidak bisa kita tutup-tutupi karena kabar di media sosial sangat cepat. Saya hanya berharap jangan terpancing karena di Kolaka ini kita semua selalu saling menjaga," harapnya.
Dalam sambutan peresmiannya, Ahmad Safei menyatakan syukur dan bangga karena gedung gereja yang peletakan batu pertamanya tahun 2014 silam, kini diresmikannya.
"Dari segi estetika dan konstruksi ini patut kita banggakan, kita malu apalagi sebagai pemerintah daerah kalau rumah ibadah kita masih compang-camping disana-sini," kata Safei.
Diakui Safei, rumah ibadah bukan hanya untuk dibanggakan karena keindahan atau kemewahannya, tapi ada dua gambaran penting yang harus selalu dijaga dan dijadikan motivasi.
Pertama, rumah ibadah yang besar dan indah merupakan gambaran bahwa jemaat di tempat tersebut hidup berkecukupan. Dan sebagai ungkapan syukur karena hidup berkecukupan, mereka rela menyisihkan dana dan harta untuk pembangunan rumah ibadahnya.
Kedua, kerukunan antar sesama anggota jemaat, atau dengan warga sekitar telah menumbuhkan rasa saling menghormati dan saling mengasihi.
Safei juga meminta kepada seluruh jemaat untuk lakukan sosialisasi pencegahan penularan virus Corona guna membantu Pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran virus itu.
Baca juga: Kota Baubau bahas larangan berkerumun perayaan Natal-Tahun Baru
Sebelumnya, Ketua Sinode Gereja Protestan di Sulawesi Tenggara (GEPSULTRA) Pdt Marthen Sambira dalam sambutannya menyatakan terima kasih kepada Pemda Kolaka yang dinilainya sangat memperhatikan kehidupan bertoleransi.
Secara terpisah, Ketua Panitia Peresmian dan Pentahbisan Gedung GEPSULTRA Jemaat Immanuel Kolaka Clereance Lahema mengungkapkan, gedung gereja jemaat Imanuel dibangun pada lokasi bangunan sebelumnya dengan menghabiskan anggaran hingga Rp3.2 miliar.
Seremoni peresmian gedung gereja tersebut turut dihadiri Wakil Bupati Muhammad Jayadin, Kapolres Kolaka AKBP Saiful Mustofa, pimpinan DPRD, Asisten I dan II, kepala SKPD dan camat Kolaka.
Baca juga: Pemkot Kendari memastikan harga pangan stabil saat Natal-Tahun Baru