Kendari (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat jumlah kepemilikan saham investor dari provinsi itu di pasar modal cukup besar yakni sebesar Rp71,19 miliar.

"Jumlah investor yang berasal dari Sulawesi Tenggara di pasar modal juga cukup banyak, yaitu sebesar 14.284 investor tumbuh 85,89 persen year on year (YoY) dengan nilai transaksi saham Rp69,99 miliar dan nilai kepemilikan saham sebesar Rp71,19 miliar," kata Kepala OJK Sultra Mohammad Fredly Nasution, di Kendari, Rabu.

Ia menyampaikan data tersebut mengalami peningkatan dibanding tahun 2019 lalu, yakni tercatat 7.684 investor yang didominasi oleh anak-anak muda.

"OJK terus berupaya mendorong pertumbuhan angka-angka indikator tersebut melalui beberapa paket kebijakan," tutur Fredly.

Ia juga memaparkan, jumlah Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK) di wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra) per Oktober 2020 sebanyak 135 entitas pusat/cabang/perwakilan, terdiri dari 44 entitas dari sektor Perbankan, 14 entitas dari sektor Pasar Modal, dan 78 entitas dari sektor Industri Keuangan Non Bank (IKNB).

Selain itu, aset bank umum per Oktober 2020 sebesar Rp39,43 triliun atau tumbuh sebesar 8,71 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

"Dalam rangka mendongkrak perekonomian kredit perbankan telah dikucurkan sebesar Rp26,63 triliun meningkat dari posisi tahun sebelumnya sebesar 5,59 ppersen dan dana pihak ketiga sebesar RP26,36 triliun meningkat sebesar 14,61 persen dari tahun sebelumnya," jelasnya.

Kemudian ia juga menyampaikan, aset industri keuangan non-bank yaitu dana pensiun sebesar Rp16,11 miliar tumbuh sebesar 9,20 persen yoy, modal ventura Rp20,72 miliar menurun sebesar 1,84 yoy dan piutang perusahaan pembiayaan sebesar Rp3,36 triliun menurun 12,74 persen yoy.

"Premi asuransi jiwa tumbuh positif sebesar Rp128,02 miliar tumbuh sebesar 18,36 persen yoy sedangkan premi asuransi umum mengalami pertumbuhan negatif sebesar Rp105,16 miliar menurun 25,09 persen yoy," pungkasnya.

Sementara itu, Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat jumlai Investor pasar modal per November 2020 tercatat 12.838 investor.

"Jelang akhir tahun ini, investor saham di Sultra sudah naik sekitar 40 persen dari total investor saham di tahun 2019," kata Kepala Kantor Perwakilan BEI Sultra, Ricky, saat diwawancar via WhatsApp di Kendari, Rabu.

Kata dia dalam meningkatkan jumlah investor di Sultra, pihaknya gencar melakukan kegiatan edukasi secara daring baik melalui sosial media maupun aplikasi webinar, sehingga dapat menjangkau lebih banyak masyarakat di luar Kota Kendari.

"Kami juga mendirikan Galeri Investasi, tahun ini kami kembali mendirikan dua Galeri Investasi, yakni Galeri Investasi Ammi Ana Wonua dan Galeri Investasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Halu Oleo. Kemudian meningkatkan sinergi dengan berbagai pihak dalam meningkat literasi keuangan masyarakat, khususnya di bidang Pasar Modal," jelasnya.

Ia berharap dalam 1-2 tahun ke depan akan ada perusahaan lokal dari Sulawesi Tenggara yang dapat memperdagangkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia.


Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024