Kendari (ANTARA) - Wakil Wali Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Siska Karina Imran mengatakan pembangunan kolam retensi yang ada di Sungai Wanggu daerah Baruga sudah mencapai 90 persen.
"Informasi dari Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi IV Kendari, progres pembangunan kolam retensi sudah mencapai 90 persen. Kita yakin pembangunan bisa tuntas sesuai waktu yang telah ditetapkan," kata Siska, di Kendari, Senin.
Ia juga mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan pemantauan langsung terkait progres pembangunan kolam retensi untuk mengantisipasi banjir di Kota Kendari.
"Hasil pantauan patut kita syukuri, karena dengan progres pengerjaan yang hampir tuntas, ke depan kolam retensi yang ada bisa menghilangkan rasa khawatir warga Kota Kendari khususnya yang bermukim di sekitar bantaran sungai Wanggu," ujar Siska.
Menurutnya, pembangunan kolam retensi di Sungai Wanggu adalah upaya Keseriusan pemerintah kota untuk mengendalikan banjir yang kerap menimpa warga di kala musim penghujan tiba.
Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) bekerja sama dengan Balai Wilayah Sungai IV Kendari membangun kolam retensi guna mengantisipasi potensi terjadinya bencana hidrometeorologi seprti banjir ketika musim penghujan tiba, khususnya kawasan bantaran sungai Wanggu di kota itu.
Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir mengatakan dengan dibangunnya kolam retensi atau waduk di kawasan bantaran sungai Wanggu, maka dapat mereduksi banjir hingga mencapai 80 persen ketika musim penghujan.
"Kolam retensi yang di bangun progresnya mencapai 90 persen. Ini sebagai upaya mencegah terjadinya banjir, yang dibangun di Kota Kendari dalam dua bentuk, yakni hulu dan hilir," kata Sulkarnain.
Ia memberikan apresiasi kepada Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV Kendari atas progres pembangunan kolam retensi yang saat ini telah mencapai 90 persen. Ia juga berharap pogres pengerjaannya segera rampung di akhir tahun 2020.
"Informasi dari Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi IV Kendari, progres pembangunan kolam retensi sudah mencapai 90 persen. Kita yakin pembangunan bisa tuntas sesuai waktu yang telah ditetapkan," kata Siska, di Kendari, Senin.
Ia juga mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan pemantauan langsung terkait progres pembangunan kolam retensi untuk mengantisipasi banjir di Kota Kendari.
"Hasil pantauan patut kita syukuri, karena dengan progres pengerjaan yang hampir tuntas, ke depan kolam retensi yang ada bisa menghilangkan rasa khawatir warga Kota Kendari khususnya yang bermukim di sekitar bantaran sungai Wanggu," ujar Siska.
Menurutnya, pembangunan kolam retensi di Sungai Wanggu adalah upaya Keseriusan pemerintah kota untuk mengendalikan banjir yang kerap menimpa warga di kala musim penghujan tiba.
Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) bekerja sama dengan Balai Wilayah Sungai IV Kendari membangun kolam retensi guna mengantisipasi potensi terjadinya bencana hidrometeorologi seprti banjir ketika musim penghujan tiba, khususnya kawasan bantaran sungai Wanggu di kota itu.
Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir mengatakan dengan dibangunnya kolam retensi atau waduk di kawasan bantaran sungai Wanggu, maka dapat mereduksi banjir hingga mencapai 80 persen ketika musim penghujan.
"Kolam retensi yang di bangun progresnya mencapai 90 persen. Ini sebagai upaya mencegah terjadinya banjir, yang dibangun di Kota Kendari dalam dua bentuk, yakni hulu dan hilir," kata Sulkarnain.
Ia memberikan apresiasi kepada Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV Kendari atas progres pembangunan kolam retensi yang saat ini telah mencapai 90 persen. Ia juga berharap pogres pengerjaannya segera rampung di akhir tahun 2020.