Kendari (ANTARA) - Pandemi Corona Virus Disease atau COVID-19 hingga saat ini masih terus menjadi ancaman yang membayang-bayangi kehidupan manusia di seluruh belahan dunia, tak terkecuali di Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Virus jenis baru ini menjadi satu ancaman serius terhadap keberlangsungan hidup manusia, karena menggoyangkan seluruh sektor kehidupan manusia.
Upaya penanganan dan penanggulangan pandemi COVID-19, bukan hanya pada satu aspek, tetapi semua aspek baik kesehatan, keselamatan, ekonomi, sosial dan keagamaan, serta pembangunan manusia.
Sehingga dibutuhkan program atau kebijakan strategis yang visioner, terstruktur dan sistematis, serta terprogram dengan baik yang dapat dilaksanakan hingga di tingkat terendah, yakni RT.
Hal inilah menjadi tema debat dalam Pilkada Muna yang digelar oleh KPU setempat.
Strategi penanggulangan COVID-19
Debat publik di Pilkada Muna menampilkan dua pasang calon bupati dan wakil bupati, yakni nomor urut 1 LM Rusman Emba-Bachrun Labuta dan pasangan calon nomor urut 2 La Ode M Rajiun Tumada-La Pili
Dua pasangan calon tersebut, telah memaparkan visi dan misi mereka pada debat publik yang dilaksanakan oleh Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Muna pada 5 November 2020.
Debat publik pasangan calon bupati dan wakil bupati Pilkada Muna memaparkan program strategis yang akan dijalankan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan pelayanan kepada masyarakat dalam upaya penanggulangan COVID-19.
Rusman Emba didampingi calon wakilnya mengatakan pertanian adalah sektor yang hampir tidak tersentuh persoalan COVID-19. Padahal aktivitas ekonomi sektor tersebut khususnya di desa cukup bagus.
Ia juga mengatakan akan terus mengembangkan kain tenun di Desa Masalili, karena kain tenun tersebut sudah mendunia dan selalu dipesan baik tingkat provinsi maupun di tingkat nasional.
"Konsep ini kemudian kita terus kembangkan sehingga sampai mendunia. Ini menjadi komoditas yang sungguh luar biasa. Ini produk sesuatu yang menguntungkan," kata Rusman di kutip dari siaran di akun youtube KPU Muna, Kamis lalu.
Rusman Emba juga menyampaikan akan terus melakukan kegiatan-kegiatan yang sifatnya industri kreatif. Hari ini, kata dia, hampir di semua segmen di Kabupaten Muna terus melakukan kegiatan-kegiatan yang bisa menciptakan lapangan pekerjaan.
"Dan tentu ada semangat baru dalam rangka ekonomi Kabupaten Muna yang dulu hampir sepi namun sekarang ada geliat ekonomi. Fakta yang terbaru adalah kalau tiga tahun terakhir itu bahwa jumlah pedagang di pasar yang dulu cuma 600 (pedagang) sekarang sudah hampir 2.000 (pedagang)," ujar petahana tersebut.
Ia dan calon wakilnya optimistis walaupun kondisi COVID-19, dapat menyejahterakan rakyat dan menumbuhkan ekonomi melalui kebijakan pemerintah.
Sementara itu, pasangan calon nomor urut 2 La Ode M Rajiun Tumada bersama calon wakilnya La Pili mengatakan meskipun di Kabupaten Muna tidak ada perusahaan atau industri yang besar sehingga kemudian tenaga kerja tidak ada yang di PHK, tetapi dampak COVID-19 secara keseluruhan ini otomatis mempengaruhi masyarakat di seluruh wilayah Indonesia termasuk di Kabupaten Muna.
Menurut dia, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat tidak terlepas dari pertumbuhan ekonomi.
"Kita melihat bahwa angka BPS Kabupaten Muna adalah 5,4 yang terendah dari 17 kabupaten/kota di tahun 2019," kata Rajiun.
Menurutnya, geliat ekonomi dapat dilihat dari bagaimana pendapatan masyarakat dan bagaimana tingkat pengeluaran masyarakat.
Sehingga ia menyampaikan, program yang dapat dilakukan sesuai dengan program unggulan yang ada di Kabupaten Muna dari berbagai sektor wilayah, yakni perikanan, peternakan, perkebunan dan pertanian ketahanan pangan.
"Ini menunjukkan hal yang sangat luar biasa. Kenapa? Karena ini juga tidak terkena dampak secara menyeluruh, tetapi menjadi bagian yang harus menjadi perhatian daripada pemimpin untuk bisa menjadikan sebagai bahan pertimbangan dalam rangka meningkatkan ekonomi masyarakat," kata Rajiun.
Kemudian hal terakhir yang ia sampaikan sebelum waktu 1 menit 30 detik yang diberikan habis adalah dari sisi indeks pembangunan manusia. Menurut dia indeks pembangunan manusia memiliki tiga indikator yang pertama masalah pendidikan, kedua kesehatan yang ketiga adalah standar hidup.
Bersifat makro
Strategi penanggulangan COVID-19 yang dipaparkan oleh dua pasangan calon tersebut, dinilai bersifat makro, karena keduanya tidak memberikan strategi yang benar-benar terstruktur, sistematis dan visioner.
Pengamat Politik di Provinsi Sulawesi Tenggara Dr Najib Husain menilai kedua pasangan calon bupati dan wakil bupati baik nomor urut 1 maupun nomor urut 2, tidak ada yang memaparkan program strategis secara spesifik terkait penanganan pandemi COVID-19 di kabupaten itu.
Ia mengatakan bahwa pasangan nomor urut 1 telah memiliki tema yang tepat, tetapi tema itu kemudian belum bisa dijabarkan secara konkrit. Padahal, kata dia, hal itu yang dibutuhkan oleh para pemilih terkait kebijakan-kebijakan apa yang dilakukan oleh calon bupati nomor urut 1 dalam menjalankan roda pemerintahan di kondisi COVID-19 ini.
"Misalnya Rusman Emba, dia sudah mulai melihat bahwa salah satu bidang yang bisa diandalkan dalam penanganan COVID-19 itu adalah bidang pertanian, namun sayangnya dia sudah mulai membuka tema besarnya tentang pertanian, tetapi kemudian tidak dijabarkan secara lebih konkret seperti apa sektor pertanian yang kemudian akan dikembangkan nantinya," kata Najib.
Akademisi Universitas Halu Oleo ini menilai bahwa untuk pasangan calon nomor urut 2 lebih ke peningkatan pendapatan masyarakat, namun tidak dijabarkan lebih spesifik bagaimana agar pendapatan masyarakat bisa meningkat walaupun di tengah pandemi COVID-19.
"Jadi dia menganggap bahwa spektrum utama yang harus diatasi hari ini adalah bagaimana meningkatkan pendapatan masyarakat utamanya memperbaiki Pasar Laino, itu yang menjadi penekanannya saya lihat," ujar Najib.
Menurut dia, kedua paslon seharusnya memaparkan bagaimana tentang ketahanan pangan, pengelolaan sumber daya alam, pemberdayaan masyarakat lokal termasuk bagaimana menangani sektor pendidikan di tengah pandemi.
Kata Najib, salah satu yang harus dilakukan oleh paslon adalah memikirkan dampak yang diakibatkan pandemi COVID-19 dan sudah dirasakan hari ini, yaitu pada persoalan terjadinya banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan.
Sehingga bupati yang terpilih mantinya sudah memikirkan untuk bisa membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat, sehingga mereka yang hari ini terkena dampak PHK di suatu perusahaan, bisa kembali mendapatkan pekerjaan.
Selain itu, Najib mengatakan bahwa sektor pendidikan juga tak kalah penting harus menjadi perhatian para palson di darah itu karena menjadi salah satu faktor penentu sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga perlu didukung meskipun di tengah pandemi.
"Pendidikan adalah sektor yang sangat penting karena berkaitan dengan persoalan sumber daya manusia, sehingga langkah-langkah konkret yang harus dipersiapkan oleh bupati dan wakil bupati yang akan terpilih nantinya akan memikirkan untuk mempersiapkan misalnya kebutuhan penggunaan pulsa kepada para siswa dan murid," tuturnya.
Ia berharap, para pasangan calon bupati dan wakil bupati memiliki konsep visi misi yang jelas khususnya dalam penanggulangan pandemi COVID-19, sehingga bisa mendapatkan suara swing voters (pemilih yang belum memiliki arah pilihan).
Virus jenis baru ini menjadi satu ancaman serius terhadap keberlangsungan hidup manusia, karena menggoyangkan seluruh sektor kehidupan manusia.
Upaya penanganan dan penanggulangan pandemi COVID-19, bukan hanya pada satu aspek, tetapi semua aspek baik kesehatan, keselamatan, ekonomi, sosial dan keagamaan, serta pembangunan manusia.
Sehingga dibutuhkan program atau kebijakan strategis yang visioner, terstruktur dan sistematis, serta terprogram dengan baik yang dapat dilaksanakan hingga di tingkat terendah, yakni RT.
Hal inilah menjadi tema debat dalam Pilkada Muna yang digelar oleh KPU setempat.
Strategi penanggulangan COVID-19
Debat publik di Pilkada Muna menampilkan dua pasang calon bupati dan wakil bupati, yakni nomor urut 1 LM Rusman Emba-Bachrun Labuta dan pasangan calon nomor urut 2 La Ode M Rajiun Tumada-La Pili
Dua pasangan calon tersebut, telah memaparkan visi dan misi mereka pada debat publik yang dilaksanakan oleh Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Muna pada 5 November 2020.
Debat publik pasangan calon bupati dan wakil bupati Pilkada Muna memaparkan program strategis yang akan dijalankan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan pelayanan kepada masyarakat dalam upaya penanggulangan COVID-19.
Rusman Emba didampingi calon wakilnya mengatakan pertanian adalah sektor yang hampir tidak tersentuh persoalan COVID-19. Padahal aktivitas ekonomi sektor tersebut khususnya di desa cukup bagus.
Ia juga mengatakan akan terus mengembangkan kain tenun di Desa Masalili, karena kain tenun tersebut sudah mendunia dan selalu dipesan baik tingkat provinsi maupun di tingkat nasional.
"Konsep ini kemudian kita terus kembangkan sehingga sampai mendunia. Ini menjadi komoditas yang sungguh luar biasa. Ini produk sesuatu yang menguntungkan," kata Rusman di kutip dari siaran di akun youtube KPU Muna, Kamis lalu.
Rusman Emba juga menyampaikan akan terus melakukan kegiatan-kegiatan yang sifatnya industri kreatif. Hari ini, kata dia, hampir di semua segmen di Kabupaten Muna terus melakukan kegiatan-kegiatan yang bisa menciptakan lapangan pekerjaan.
"Dan tentu ada semangat baru dalam rangka ekonomi Kabupaten Muna yang dulu hampir sepi namun sekarang ada geliat ekonomi. Fakta yang terbaru adalah kalau tiga tahun terakhir itu bahwa jumlah pedagang di pasar yang dulu cuma 600 (pedagang) sekarang sudah hampir 2.000 (pedagang)," ujar petahana tersebut.
Ia dan calon wakilnya optimistis walaupun kondisi COVID-19, dapat menyejahterakan rakyat dan menumbuhkan ekonomi melalui kebijakan pemerintah.
Sementara itu, pasangan calon nomor urut 2 La Ode M Rajiun Tumada bersama calon wakilnya La Pili mengatakan meskipun di Kabupaten Muna tidak ada perusahaan atau industri yang besar sehingga kemudian tenaga kerja tidak ada yang di PHK, tetapi dampak COVID-19 secara keseluruhan ini otomatis mempengaruhi masyarakat di seluruh wilayah Indonesia termasuk di Kabupaten Muna.
Menurut dia, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat tidak terlepas dari pertumbuhan ekonomi.
"Kita melihat bahwa angka BPS Kabupaten Muna adalah 5,4 yang terendah dari 17 kabupaten/kota di tahun 2019," kata Rajiun.
Menurutnya, geliat ekonomi dapat dilihat dari bagaimana pendapatan masyarakat dan bagaimana tingkat pengeluaran masyarakat.
Sehingga ia menyampaikan, program yang dapat dilakukan sesuai dengan program unggulan yang ada di Kabupaten Muna dari berbagai sektor wilayah, yakni perikanan, peternakan, perkebunan dan pertanian ketahanan pangan.
"Ini menunjukkan hal yang sangat luar biasa. Kenapa? Karena ini juga tidak terkena dampak secara menyeluruh, tetapi menjadi bagian yang harus menjadi perhatian daripada pemimpin untuk bisa menjadikan sebagai bahan pertimbangan dalam rangka meningkatkan ekonomi masyarakat," kata Rajiun.
Kemudian hal terakhir yang ia sampaikan sebelum waktu 1 menit 30 detik yang diberikan habis adalah dari sisi indeks pembangunan manusia. Menurut dia indeks pembangunan manusia memiliki tiga indikator yang pertama masalah pendidikan, kedua kesehatan yang ketiga adalah standar hidup.
Bersifat makro
Strategi penanggulangan COVID-19 yang dipaparkan oleh dua pasangan calon tersebut, dinilai bersifat makro, karena keduanya tidak memberikan strategi yang benar-benar terstruktur, sistematis dan visioner.
Pengamat Politik di Provinsi Sulawesi Tenggara Dr Najib Husain menilai kedua pasangan calon bupati dan wakil bupati baik nomor urut 1 maupun nomor urut 2, tidak ada yang memaparkan program strategis secara spesifik terkait penanganan pandemi COVID-19 di kabupaten itu.
Ia mengatakan bahwa pasangan nomor urut 1 telah memiliki tema yang tepat, tetapi tema itu kemudian belum bisa dijabarkan secara konkrit. Padahal, kata dia, hal itu yang dibutuhkan oleh para pemilih terkait kebijakan-kebijakan apa yang dilakukan oleh calon bupati nomor urut 1 dalam menjalankan roda pemerintahan di kondisi COVID-19 ini.
"Misalnya Rusman Emba, dia sudah mulai melihat bahwa salah satu bidang yang bisa diandalkan dalam penanganan COVID-19 itu adalah bidang pertanian, namun sayangnya dia sudah mulai membuka tema besarnya tentang pertanian, tetapi kemudian tidak dijabarkan secara lebih konkret seperti apa sektor pertanian yang kemudian akan dikembangkan nantinya," kata Najib.
Akademisi Universitas Halu Oleo ini menilai bahwa untuk pasangan calon nomor urut 2 lebih ke peningkatan pendapatan masyarakat, namun tidak dijabarkan lebih spesifik bagaimana agar pendapatan masyarakat bisa meningkat walaupun di tengah pandemi COVID-19.
"Jadi dia menganggap bahwa spektrum utama yang harus diatasi hari ini adalah bagaimana meningkatkan pendapatan masyarakat utamanya memperbaiki Pasar Laino, itu yang menjadi penekanannya saya lihat," ujar Najib.
Menurut dia, kedua paslon seharusnya memaparkan bagaimana tentang ketahanan pangan, pengelolaan sumber daya alam, pemberdayaan masyarakat lokal termasuk bagaimana menangani sektor pendidikan di tengah pandemi.
Kata Najib, salah satu yang harus dilakukan oleh paslon adalah memikirkan dampak yang diakibatkan pandemi COVID-19 dan sudah dirasakan hari ini, yaitu pada persoalan terjadinya banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan.
Sehingga bupati yang terpilih mantinya sudah memikirkan untuk bisa membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat, sehingga mereka yang hari ini terkena dampak PHK di suatu perusahaan, bisa kembali mendapatkan pekerjaan.
Selain itu, Najib mengatakan bahwa sektor pendidikan juga tak kalah penting harus menjadi perhatian para palson di darah itu karena menjadi salah satu faktor penentu sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga perlu didukung meskipun di tengah pandemi.
"Pendidikan adalah sektor yang sangat penting karena berkaitan dengan persoalan sumber daya manusia, sehingga langkah-langkah konkret yang harus dipersiapkan oleh bupati dan wakil bupati yang akan terpilih nantinya akan memikirkan untuk mempersiapkan misalnya kebutuhan penggunaan pulsa kepada para siswa dan murid," tuturnya.
Ia berharap, para pasangan calon bupati dan wakil bupati memiliki konsep visi misi yang jelas khususnya dalam penanggulangan pandemi COVID-19, sehingga bisa mendapatkan suara swing voters (pemilih yang belum memiliki arah pilihan).