Kendari (ANTARA) - Wali Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Sulkarnain Kadir mengajak seluruh warganya agar berpartisipasi dalam menekan angka kasus penularan COVID-19 di kota itu.

"Kita mengajak seluruh elemen, seluruh warga agar ikut berpartisipasi dalam menekan angka kasus COVID-19 kita, ini penting menjadi perhatian bersama," kata Sulkarnain, di Kendari Sabtu.

Sulkarnain menyampaikan hal yang perlu dilakukan masyarakat dalam membantu pemerintah menangani pandemi COVID-19, yaitu dengan cara disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.

"Tak hentinya kami mengingatkan masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari secara disiplin," tutur Sulkarnain.

Kata Sulkarnain, protokol kesehatan yang dimaksud, yakni masyarakat wajib menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah, rajin mencuci tangan dimana saja berada, serta menghindari kerumunan dengan menjaga jarak.

"Di situasi dan kondisi saat ini, hanya cara itu yang paling efektif agar kita terhindar dari penularan. Karena ini sangat penting, tapi ada saja masyarakat yang abai. Jadi ini terus kita edukasi supaya paham," tutur Sulkarnain.

Selain diwajibkan mematuhi protokol kesehatan, Wali Kota juga mengimbau warganya agar mematuhi Peraturan Wali Kota (Perwali) Kendari Nomor 47 Tahun 2020 tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan COVID-19 serta Surat Edaran Wali Kota Kendari Nomor: 443.1/2992/2020 tentang Pembatasan Aktivitas Masyarakat dalam Rangka Pencegahan Penyebaran COVID-19.

"Di situ (Perwali dan SE) sudah jelas diatur semuanya, bagi siapa saja yang melanggar prokes bakal diberikan sanksi. Baik itu sanksi berupa teguran lisan maupun tertulis, sansksi kerja sosial, hingga sanksi denda administrasi. Kalau yang melanggar itu pelaku usaha, maka tentu kita akan lakukan penutupan sementara," tegas Sulkarnain.

Data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Kendari mencatat hingga 31 Oktober 2020 jumlah kasus positif COVID-19 sebanyak 2.556 orang, pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 1.977 orang, 489 orang masih dalam perawatan isolasi atau karantina dan 32 orang dinyatakan meninggal dunia.

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024