Kendari (ANTARA) - Ketua Majelis Pemuda Indonesia (MPI) KNPI Sulawesi Tenggara (Sultra), Hidayatullah mengungkapkan, sejarah merupakan faktor yang membentuk karakter bangsa sehingga kaum muda diminta untuk tidak meninggalkan sejarah bangsanya.

"Sejarah mempertemukan antara masa lalu, saat ini dan cita-cita masa depan. Sejarah tidak akan mengaburkan jati diri dan identitas bangsa kita. Makanya jangan sekali-kali meninggalkan sejarah," katanya serangkaian memperingati hari Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 2020 di Kendari, Rabu.

Mantan Ketua KNPI Sultra itu mengatakan, pemuda Indonesia dapat menggunakan media sosial untuk menggelorakan semangat juang, mewarisi sejarah dengan seluruh nilai-nilai juangnya dengan seluruh nilai-nilai kepeloporan pemuda Indonesia.  

Ia juga berpesan, dalam menggunakan media sosial, para pemuda Indonesia harus tetap memiliki hakikat ke-Indonesia-an, hakikat cinta Tanah Air, tidak lekas menyerah, hakikat pemuda yang berkebudayaan Indonesia.

"Terlebih bagi generasi milenial. Dengan kata milenial, pemuda harus menjadi garda terdepan di dalam seluruh aspek kehidupan," ujar Hidayutullah.

Mantan Ketua KPU Sultra itu berharap di Hari Sumpah Pemuda kali ini pemuda Sulawesi Tenggara dan Indonesia makin berkualitas serta memberikan warna serta kontribusi bagi pembangunan Indonesia.

“Bung Karno berpesan, 'berikan aku 10 pemuda maka akan aku guncang dunia'. Oleh sebab itu, saya berharap pemimpin Indonesia dan Sulawesi Tenggara ke depan dari kalangan pemuda, agar lebih energik dalam mengisi pembangunan yang tengah dan akan berlangsung," tutupnya.

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024