Kendari (ANTARA) -
Petani di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) khususnya di kelurahan Ngkari-Ngkaring Kecamatan Bungi sudah melakukan pengoperasian mesin panen padi bantuan Kementerian Pertanian.

"Kami baru saja melakukan uji coba pengoperasion alat panen itu karena kebetulan petani sudah mulai panen di musim tanam kedua tahun 2020 ini, " kata Kepala Distan Baubau, Muhammad Rais melalui pesan WhatsApp yang diterima, Selasa.

Dengan mesin tersebut, waktu panen padi menjadi lebih cepat dan langsung menjadi gabah tanpa lagi membutuhkan tenaga manusia yang banyak.

"Dengan menggunakan mesin canggih ini, bisa lima hektar per hari dengan tenaga kerja lima orang saja. Tapi kalau manual, satu hektar itu bisa tiga hari dengan 10 tenaga kerja," ujarnya.

Rais menjelaskan, mesin panen padi bantuan Kementan itu sejatinya dipinjampakaikan ke petani dengan tarif tertentu. Namun untuk saat ini pihaknya belum memberlakukan tarif itu.

Ia mengatakan, alat ini baru uji coba, jadi pihaknya belum bisa tentukan tarif. Kebetulan juga ada alat pengusaha lain yang masuk. Nanti tarif dari pengusaha itu akan menjadi acuan. Tapi yang jelas kita akan lebih rendah, ujar Rais.

Muhammad Rais menambahkan, terkait musim panen kedua tahun ini diperkirakan hasil panen petani bisa lebih tinggi dari musim sebelumnya. Pasalnya, serangan hama penyakit berkurang dan tingkat intensitas matahari serta hujan cukup bagus.

"Sekarang ini kalau di rata-rata kurang lebih lima ton per hektar, karena dihitung jumlah karung antara 95-100 karung per hektar untuk musim panen sekarang, artinya sedikit lebih bagus dibanding dengan panen pertama di bulan Februari 2020," tandasnya.

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024