Kendari (ANTARA) - Produksi hasil ikan yang keluar masuk UPTD Pelabuhan Perikanan (PPI) Wameo Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat rata-rata 350-400 ton dalam sebulan dengan jenis yang beragam. Ikan-ikan tersebut berasal dari sejumlah wilayah di kepulauan Buton, baik yang datang melalui jalur darat maupun dari laut.
"Namun di saat musim terang, ikan yang masuk berada di kisaran 3-10 Ton per hari, namun ketika langit malam kembali gelap jumlah ikan akan membanjiri area Tempat Pelelangan Ikan Wameo yang bisa mecapai 30 Ton dalam sehari dengan jenis ikan didominasi Pelagis (cakalang, tuna, layang, dan beho)," kata Kepala UPTD PPI Wameo, Ade Herwansyah, melalui pesan WhatsApp, Minggu.
Ade Herwansyah mengatakan ikan yang masuk di TPI Wameo tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan ikan warga Baubau dan sejumlah daerah lain di sekitar (Buton, Buton Tengah, Buton Selatan) saja, namun pada saat-saat tertentu juga dari Kendari, Kolaka dan Morowali (Sulawesi Tengah) mengajukan permintaan ikan untuk memenuhi permintaan pasar maupun untuk kebutuhan konsusmsi karyawan perusahaan.
"Kami berapa kali kirim ikan di Kendari karena ada permintaan dan Kolaka dan luar Sultra. Jumlahnya puluhan ton. Saat itu pasar sunyi kebetulan di gudang TPI Wameo masih banyak stok," kata Ade.
Ikan yang masuk di TPI Wameo tiap harinya, tidak hanya melalui transaksi jual beli (lelang) di tempat, namun ada juga sebagian orang papalele (pihak ketiga-red) memanfaatkan fasilitas "Cold Storage" (gudang pendingin) untuk membekukan ikannya khususnya pada saat ikan berlimpah. Saat ini UPTD PPI Wameo memiliki dua mesin Cold Storage dengan kapasitas 5 Ton.
Suasana di TPI Wameo Kota Baubau, disaat produksi ikan melimpah sebelum dilempar di pasaran. (foto Antara/Azis Senong)
"Kalau ada yang mau simpan di Cold Storage kami proses. Biasanya ikan yang dibeli sama Papalele di proses di sini,” tambahnya.
Ahamad Abidin salah seorang staf UPTD PPI Wameo menambahan, ikan yang dibekukan di mesin Cold Storage oleh papalele juga dibeli oleh beberapa perusahaan untuk memenuhi permintaan perusahaan dari Pulau Jawa.
"Ikan di cold storage itu mereka kirim ke Jakarta dan Surabaya. Bahkan sebelumnya ada perusahaan di Pasarwajo dan Sampolawa datang beli di TPI Wameo untuk di bawa ke perusahaannya untuk dikirim ke Jakarta,” tambahnya.
Disisi lain tingkat konsumsi ikan warga Baubau pun tidak sedikit, dalam sehari bisa habis 3-5 Ton. Jumlah itu untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, maupun untuk kebutuhan rumah makan, yang di dominasi oleh makan.
"Namun di saat musim terang, ikan yang masuk berada di kisaran 3-10 Ton per hari, namun ketika langit malam kembali gelap jumlah ikan akan membanjiri area Tempat Pelelangan Ikan Wameo yang bisa mecapai 30 Ton dalam sehari dengan jenis ikan didominasi Pelagis (cakalang, tuna, layang, dan beho)," kata Kepala UPTD PPI Wameo, Ade Herwansyah, melalui pesan WhatsApp, Minggu.
Ade Herwansyah mengatakan ikan yang masuk di TPI Wameo tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan ikan warga Baubau dan sejumlah daerah lain di sekitar (Buton, Buton Tengah, Buton Selatan) saja, namun pada saat-saat tertentu juga dari Kendari, Kolaka dan Morowali (Sulawesi Tengah) mengajukan permintaan ikan untuk memenuhi permintaan pasar maupun untuk kebutuhan konsusmsi karyawan perusahaan.
"Kami berapa kali kirim ikan di Kendari karena ada permintaan dan Kolaka dan luar Sultra. Jumlahnya puluhan ton. Saat itu pasar sunyi kebetulan di gudang TPI Wameo masih banyak stok," kata Ade.
Ikan yang masuk di TPI Wameo tiap harinya, tidak hanya melalui transaksi jual beli (lelang) di tempat, namun ada juga sebagian orang papalele (pihak ketiga-red) memanfaatkan fasilitas "Cold Storage" (gudang pendingin) untuk membekukan ikannya khususnya pada saat ikan berlimpah. Saat ini UPTD PPI Wameo memiliki dua mesin Cold Storage dengan kapasitas 5 Ton.
"Kalau ada yang mau simpan di Cold Storage kami proses. Biasanya ikan yang dibeli sama Papalele di proses di sini,” tambahnya.
Ahamad Abidin salah seorang staf UPTD PPI Wameo menambahan, ikan yang dibekukan di mesin Cold Storage oleh papalele juga dibeli oleh beberapa perusahaan untuk memenuhi permintaan perusahaan dari Pulau Jawa.
"Ikan di cold storage itu mereka kirim ke Jakarta dan Surabaya. Bahkan sebelumnya ada perusahaan di Pasarwajo dan Sampolawa datang beli di TPI Wameo untuk di bawa ke perusahaannya untuk dikirim ke Jakarta,” tambahnya.
Disisi lain tingkat konsumsi ikan warga Baubau pun tidak sedikit, dalam sehari bisa habis 3-5 Ton. Jumlah itu untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, maupun untuk kebutuhan rumah makan, yang di dominasi oleh makan.