Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Iwan Syahril mengatakan saat ini guru semakin kreatif dalam menyelenggarakan pembelajaran secara daring.
"Saat ini kita mengalami percepatan teknologi di bidang pendidikan yang dalam situasi normal, mungkin baru akan dapat kita capai dalam waktu 45 tahun mendatang. Saat ini banyak guru Indonesia yang semakin kreatif melaksanakan pembelajaran daring," ujar Iwan dalam peringatan Hari Guru Sedunia di Jakarta, Kamis.
Guru, menurut dia, semakin akrab dengan sentuhan teknologi. Teknologi pula yang merupakan alat membantu pembelajaran daring dapat terwujud.
"Di tengah keterbatasan sarana dan yang ada, guru-guru Indonesia sebagian dari dari daerah tertinggal, terdepan dan terluar maupun perdesaan lainnya, berkreasi mencari jalan keluar pemecahan masalah agar siswanya tetap dapat menerima pembelajaran pengalaman berharga," kata dia.
Kondisi saat ini, lanjut Iwan, sangat penting untuk didokumentasikan, salah satunya melalui penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
"RPP yang telah mereka kembangkan dan teruji efektivitasnya perlu disebarluaskan, termasuk di dalamnya perangkat pendukung pembelajaran lainnya yang diperlukan tentang ide-ide praktik baik dan inovatif yang akan lebih bermanfaat dan berdaya guna jika dibagikan kepada guru-guru lainnya," ujar dia.
Dalam hal ini, lanjut dia, Kemendikbud telah meluncurkan portal Guru Berbagi. Melalui portal tersebut, para guru dapat saling berbagi pengetahuan.
"Kami mengajak semua guru pendidikan dan pengajaran pendidikan untuk mencoba ide-ide baru, ide-ide yang selama ini mungkin belum terpikirkan," kata dia.
Iwan memberikan penghargaan kepada para guru yang telah memantik motivasi guru-guru lain untuk bergotong-royong berbagi praktik baik dalam pembelajaran, baik dengan model daring, model luring, maupun yang hibrid.
Kemendikbud telah memberikan penghargaan kepada guru-guru tersebut, mulai jenjang PAUD hingga SMA.
"Terus semangat untuk belajar berbagi dan berkolaborasi dan terus saling belajar dari pengalaman buruk," kata dia.
Iwan juga mengajak semua pihak untuk turut berkolaborasi yang telah terbentuk pada masa pandemi COVID-19.
"Saat ini kita mengalami percepatan teknologi di bidang pendidikan yang dalam situasi normal, mungkin baru akan dapat kita capai dalam waktu 45 tahun mendatang. Saat ini banyak guru Indonesia yang semakin kreatif melaksanakan pembelajaran daring," ujar Iwan dalam peringatan Hari Guru Sedunia di Jakarta, Kamis.
Guru, menurut dia, semakin akrab dengan sentuhan teknologi. Teknologi pula yang merupakan alat membantu pembelajaran daring dapat terwujud.
"Di tengah keterbatasan sarana dan yang ada, guru-guru Indonesia sebagian dari dari daerah tertinggal, terdepan dan terluar maupun perdesaan lainnya, berkreasi mencari jalan keluar pemecahan masalah agar siswanya tetap dapat menerima pembelajaran pengalaman berharga," kata dia.
Kondisi saat ini, lanjut Iwan, sangat penting untuk didokumentasikan, salah satunya melalui penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
"RPP yang telah mereka kembangkan dan teruji efektivitasnya perlu disebarluaskan, termasuk di dalamnya perangkat pendukung pembelajaran lainnya yang diperlukan tentang ide-ide praktik baik dan inovatif yang akan lebih bermanfaat dan berdaya guna jika dibagikan kepada guru-guru lainnya," ujar dia.
Dalam hal ini, lanjut dia, Kemendikbud telah meluncurkan portal Guru Berbagi. Melalui portal tersebut, para guru dapat saling berbagi pengetahuan.
"Kami mengajak semua guru pendidikan dan pengajaran pendidikan untuk mencoba ide-ide baru, ide-ide yang selama ini mungkin belum terpikirkan," kata dia.
Iwan memberikan penghargaan kepada para guru yang telah memantik motivasi guru-guru lain untuk bergotong-royong berbagi praktik baik dalam pembelajaran, baik dengan model daring, model luring, maupun yang hibrid.
Kemendikbud telah memberikan penghargaan kepada guru-guru tersebut, mulai jenjang PAUD hingga SMA.
"Terus semangat untuk belajar berbagi dan berkolaborasi dan terus saling belajar dari pengalaman buruk," kata dia.
Iwan juga mengajak semua pihak untuk turut berkolaborasi yang telah terbentuk pada masa pandemi COVID-19.