Kendari (ANTARA) - Percepatan pelaksanaan pekerjaan pembangunan jembatan Rahabangga di Kabupaten Konawe terhambat pembebasan lahan.

General Superintendent PT Brantas Abipraya (Persero)

Kamalus Asfiyak General Superintendent PT Brantas Abipraya (Persero), Kamalus Asfiyak (Foto: ANTARA/sarjono) yang dikonfirmasi di Unaaha, Kamis mengatakan koordinasi para pihak terkait dengan pemilik lahan sudah dilakukan namun belum menemui titik terang.

"Kami sudah koordinasi dan terus berupaya agar masalah lahan pada sisi sebelah utara (arah Kota Unaaha) demi percepatan pelaksanaan pekerjaan. Namun hingga saat ini belum terwujud sesuai harapan," kata Kamalus.

Berbeda dengan pekerjaan jembatan Asera di Kabupaten Konawe Utara yang berjalan signifikan.

"Kalau diprosentasi realisasi pelaksanaan pekerjaan jembatan Asera dan Rahabangga sudah dikisaran 61,7 persen," kata Kamalus didampingi Ilham Manajer QHSE PT Brantas Abipraya.

Pekerjaan kedua jembatan konstruksi baja dibiayai APBN melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XXI Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) senilai Rp95,5 milliar.

Pekerjaan dua jembatan yang dimulai 15 Januari 2020 hingga Februari 2021 mengikuti skema pembiayaan tahun jamak diprioritaskan untuk mendukung kelancaran transportasi barang dan jasa terutama saat pandemi COVID-19.

Jembatan Rahabangga dan jembatan Asera merupakan urat nadi transportasi barang dan jasa dari dan ke Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan.

Jembatan Sungai Asera berada di ruas jalan nasional Landawe, Konawe Utara berbatasan dengan Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah.

Sedangkan jembatan Sungai Rahabangga berada di ruas antara Kabupaten Kolaka Timur dan Kabupaten Konawe yang rusak karena opritnya tergerus luapan air bendungan Ameroro.

Konstruksi jembatan Asera sepanjang 150 meter sedangkan jembatan Rahabangga sepanjang 180 meter menggunakan fondasi tiang pancang baja yang terdapat dua pier dan dua abutment.

Meskipun kedua jembatan vital masih dalam pelaksanaan pengerjaan namun mobilisasi barang dan jasa tetap berjalan karena jembatan lama masih dapat difungsikan.

Pewarta : Sarjono
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024