Kendari (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Baubau, Sulawesi Tenggara menggelar penyaringan terkait dengan penularan HIV/AIDS dan hepatitis terhadap 131 warga binaan di lembaga pemasyarakatan (lapas) setempat.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Baubau Sadaruddin melalui layanan pesan singkat diterima di Kendari, Rabu, mengatakan kegiatan itu dalam rangka pelaksanaan program pengendalian dan pencegahan penyakit menular.

Ia menyebut kegiatan tersebut rutin digelar setiap tiga bulan sekali dengan sasaran warga binaan baru maupun tahanan titipan di lapas, untuk mendeteksi secara dini kelompok berisiko terinveksi.

Hasil penyaringan di Lapas Kelas II-A Baubau, ada 12 di antara mereka yang menderita sifilis, sedangkan petugas tidak menemukan mereka yang terkena HIV maupun AIDS.

"Dari 131 yang kami periksa ditemukan 12 menderita sifilis, kalau kasus HIV AIDS, alhamdulillah tidak ditemukan. Program ini adalah melacak kasus sedini mungkin semakin cepat ditemukan, semakin mudah dalam perawatan dan pengobatannya," ujar Sadaruddin.

Atas temuan kasus Infeksi Menular Seksual (IMS) tersebut, puskesmas setempat akan bekerja sama petugas kesehatan lapas guna melakukan pemeriksaan lanjutan hingga proses penyembuhan.

Sadaruddin menyebutkan selama kurun waktu tiga tahun terakhir pihaknya pernah menemukan beberapa kasus HIV/AIDS di Lapas Baubau, namun sejak Januari-September 2020, belum satu pun terdeteksi warga binaan mengidap penyakit mematikan itu.

Penyaringan kesehatan di lapas tahun ini tidak dibarengi dengan sosialisasi, karena berada dalam situasi pandemi COVID-19.

"Kalau tahun lalu sehari sebelum 'screening' (penyaringan) kita biasa sosialisasi terkait bahaya HIV AIDS dan bagaimana penularannya," tuturnya.

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024