Sydney (ANTARA) - Seorang peselancar Australia berusia 46 tahun tewas setelah diserang oleh hiu di area wisata populer lepas pantai Gold Coast.

Itu merupakan serangan hiu fatal pertama di pantai dalam 62 tahun terakhir meskipun ada "jaring hiu" dan tali drum pelindung di lepas pantai.

Pria itu diserang di Pantai Greenmount pada Selasa malam saat berselancar pada situs ombak yang disebut "Superbank", salah satu situs ombak terbaik dan paling ramai di dunia untuk kontes kejuaraan selancar dunia yang diselenggarakan secara tahunan.

Video rekaman serangan hiu yang didapat dari sebuah kamera selancar pantai menunjukkan puluhan peselancar lainnya berada di air pada saat itu. Seringkali terdapat ratusan peselancar karena Superbank dianggap sebagai salah satu tempat berselancar teraman di Australia.



Rekaman dari media lokal menunjukkan bahwa peselancar lain membawa pria itu ke pantai, di mana dia dirawat karena cedera kaki yang parah.

"Sekitar pukul 05.00 sore, pria itu ditarik dari ombak karena menderita cedera kaki yang mengancam jiwa. Pria itu meninggal di tempat kejadian karena luka-lukanya," kata polisi negara bagian Queensland.

Setelah kejadian itu, pantai-pantai di sepanjang jalur wisata Gold Coast telah ditutup.

Pemimpin negara bagian Queensland Annastacia Palaszczuk pada Rabu mengatakan bahwa seekor hiu macan besar terperangkap di jaring pengaman di lepas pantai, tetapi masih belum diketahui jenis hiu apa yang melakukan serangan itu.

"Jaring hiu" yang dirancang khusus ditempatkan di perairan lepas pantai Australia yang populer untuk mengurangi kemungkinan serangan hiu, tetapi itu tidak menciptakan penghalang total antara perenang dan hiu.

Beberapa pantai juga dipasang jalur tali drum pelindung, yang dapat memancing hiu yang --bila tertangkap-- kemudian dilepaskan ke lepas pantai.

Sejumlah serangan Hiu Putih Besar dalam beberapa bulan terakhir terjadi di pantai timur Australia. Total 19 serangan hiu terjadi pada 2020, menurut data yang diterbitkan oleh Taronga Conservation Society.

Sumber: Reuters
 

Pewarta : Yuni Arisandy Sinaga
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024