Kendari (ANTARA) - Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), masih terus melakukan penelusuran terhadap kontak erat bagi penderita kasus COVID-19 yang terjadi di kota itu, sehingga tak heran jika data kasus positif terpapar virus mematikan tersebut terus meningkat.

Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir, Senin mengatakan, tinginya angka pasien positif COVID-19 di kota itu karena pihaknya terus melakukan pengetesan secara masif kepada masyarakat, berdasarkan hasil deteksi orang-orang yang berpotensi tinggi tertular virus dari pasien positif COVID-19.

"Kami di Pemkot berprinsip, lebih baik kita mengetahui apa yang terjadi sekarang dengan cara melakukan tes secara masif daripada kemudian kita berdiam diri tapi ternyata COVID-19 sudah mengancam disekitar kita. Itu yang kita lakukan sehingga angkanya terus meningkat," kata Sulkarnain di Kendari.

Sulkarnain mengklaim, meskipun angka positif meningkat, namun pasien sembuh dari COVID-19 di kota itu juga banyak, karena, kata Sulkarnain, sebagian besar yang terkonfirmasi dalam kondisi baik, tanpa ada gejala seperti sesak nafas, demam tinggi dan seterusnya.

"Hasil tesnya positif, tapi keadaan mereka baik-baik saja. Itulah juga yang menyebabkan kesembuhan yang cukup banyak. Kita harap yang sembuh terus meningkat dan yang terkonfirmasi positif bisa menurun," harapnya.

Politikus Partai Keadilan Sejahtera ini mengungkapkan, bahwa pihaknya baru saja mendapat tambahan insentif dana dari Kementerian Keuagan (Kemenkeu) untuk penanganan kasus COVID-19. Dimana dana itu telah dialihkan untuk pembangunan fasilitas baru berupa gedung khusus penanganan pesien COVID-19.

"Kita agak kesulitan antara menangani pasien COVID-19 dan pasien non COVID-19. Nah dana yang dari Kemenkeu itu kita gunakan untuk membagun gedung baru tempat pasien COVID-19. Didalamnya nanti akan ada 40 ranjang lengkap dengan labaratorium, dan sarana penunjang lainya. Mudah-mudahan dalam 1 atau 2 bulan kedepan itu sudah bisa digunakan," pungkasnya.

Berdasarkan data Tim Satuan Tugas Penangan COVID-19 Kota Kendari mencatat kasus positif sebanyak 596 orang, pasien yang tengah menjalani perawatan atau isolasi mandiri sebanyak 285 orang, selesai masa isolasi atau dinyatakan sembuh sebanyak 299 dan pasien positif yang meninggal sebanyak 12 orang per 31 Agustus 2020.

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024