Kendari (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), melakukan sosialisasi 1.000 hari pertama kehidupan untuk pencegahan stunting atau kondisi gagal tumbuh pada anak di bawah dua tahun yang disebabkan oleh masalah gizi kronis di Kabupaten Muna.
Berdasarkan rilis Humas BKKBN yang diterima di Kendari, Jumat, menyebutkan, kegiatan tersebut berlangsung selama empat hari dimulai 27 Agustus 2020 yang meliputi enam kecamatan yang berbeda yakni Kecamatan Kontukowuna, Kabangka, Kabawo, Kontunaga, Duruka dan Kecamatan Lohia.
Untuk pelaksanaan di Kecamatan Kontukowuna Tim Sosialisasi dipimpin Dr H Mustakim selaku Koordinator Bidang KS-PK BKKBN Sultra sekaligus mewakili Kepala Perwakilan BKKBN Prov Sultra.
Kegiatan hari pertama di Kecamatan Kontukowuna tersebut dibuka oleh Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kabupaten Muna, Rahmat Raeba.
Rahmat Raeba dalam sambutannya menyampaikan pesan kepada seluruh peserta yang hadir agar menghindari empat terlalu, yakni jangan terlalu muda, terlalu tua, terlalu sering dan terlalu banyak hamil dan melahirkan, karena hal itu juga berpengaruh terhadap munculnya anak stunting.
Sementara itu, Mustakim, saat menyampaikan materi lebih banyak menekankan agar warga Kecamatan Kontukowuna jangan lengah dalam memperhatikan kehamilan dan anak-anaknya terutama pada masa 1000 hari pertama kehidupan (HPK).
"Karena masa 9 bulan hamil ditambah usia anak hingga 2 tahun adalah masa keemasan dalam membentuk dan mewujudkan generasi yang berkualitas," katanya.
Sementara itu, Sub Koordinator Subbid Bina Keluarga Remaja Perwakilan BKKBN Sultra Wiwit Imbar Mawarti, selaku pemateri ketiga mengajak peserta untuk mengenali makanan-makanan yang mengandung nutrisi, gizi, pratein, vitamin yang sangat dibutuhkan oleh Ibu hamil dan bayi/anak usia 0-2 tahun.
Sedangkan tim kedua pada hari pertama sosialisasi bergerak ke Kecamatan Kabangka dipimpin oleh Andi Astrianti Umar selaku Kasubid Balnak BKKBN Sultra beserta nara sumber yang merupakan salah satu Widya Iswara Perwakilan BKKBN Sultra yakni Epri Wigunarto, didampingi Kabid KS Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Muna, Ahmad Wakar Jaya.
Berdasarkan rilis Humas BKKBN yang diterima di Kendari, Jumat, menyebutkan, kegiatan tersebut berlangsung selama empat hari dimulai 27 Agustus 2020 yang meliputi enam kecamatan yang berbeda yakni Kecamatan Kontukowuna, Kabangka, Kabawo, Kontunaga, Duruka dan Kecamatan Lohia.
Untuk pelaksanaan di Kecamatan Kontukowuna Tim Sosialisasi dipimpin Dr H Mustakim selaku Koordinator Bidang KS-PK BKKBN Sultra sekaligus mewakili Kepala Perwakilan BKKBN Prov Sultra.
Kegiatan hari pertama di Kecamatan Kontukowuna tersebut dibuka oleh Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kabupaten Muna, Rahmat Raeba.
Rahmat Raeba dalam sambutannya menyampaikan pesan kepada seluruh peserta yang hadir agar menghindari empat terlalu, yakni jangan terlalu muda, terlalu tua, terlalu sering dan terlalu banyak hamil dan melahirkan, karena hal itu juga berpengaruh terhadap munculnya anak stunting.
Sementara itu, Mustakim, saat menyampaikan materi lebih banyak menekankan agar warga Kecamatan Kontukowuna jangan lengah dalam memperhatikan kehamilan dan anak-anaknya terutama pada masa 1000 hari pertama kehidupan (HPK).
"Karena masa 9 bulan hamil ditambah usia anak hingga 2 tahun adalah masa keemasan dalam membentuk dan mewujudkan generasi yang berkualitas," katanya.
Sementara itu, Sub Koordinator Subbid Bina Keluarga Remaja Perwakilan BKKBN Sultra Wiwit Imbar Mawarti, selaku pemateri ketiga mengajak peserta untuk mengenali makanan-makanan yang mengandung nutrisi, gizi, pratein, vitamin yang sangat dibutuhkan oleh Ibu hamil dan bayi/anak usia 0-2 tahun.
Sedangkan tim kedua pada hari pertama sosialisasi bergerak ke Kecamatan Kabangka dipimpin oleh Andi Astrianti Umar selaku Kasubid Balnak BKKBN Sultra beserta nara sumber yang merupakan salah satu Widya Iswara Perwakilan BKKBN Sultra yakni Epri Wigunarto, didampingi Kabid KS Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Muna, Ahmad Wakar Jaya.