Solo (ANTARA) - Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menyatakan pandemi COVID-19 berdampak pada mundurnya penerimaan mahasiswa baru pada tahun ini yang kemudian banyak dikeluhkan oleh perguruan tinggi swasta (PTS).

"Memang sistem penerimaan mahasiswa baru itukan tertata di PTN, melalui SNMPTN, SBMPTN, dan mandiri," kata Rektor UNS Jamal Wiwoho di Solo, Senin.

Ia mengatakan salah satunya pelaksanaan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) tidak sesuai dengan rencana awal. Menurut dia, seharusnya SBMPTN ini dilakukan pada awal bulan Juni.

"Tetapi akibat pandemi COVID-19, pelaksanaannya diundur menjadi bulan Juli. Untuk gelombang pertama tanggal 5-14 Juli, gelombang dua 20-29 Juli, dan gelombang tambahan 30 Juli-2 Agustus. Baru kemudian hasilnya diumumkan tanggal 14 Agustus," katanya.

Ia mengatakan untuk jalur mandiri sendiri baru bisa dilakukan pascapelaksanaan SBMPTN. Bahkan, jika seharusnya pengumuman jalur mandiri ini dilakukan pada akhir bulan Agustus, ia dengan pimpinan lain di UNS sepakat untuk memajukan menjadi tanggal 18 Agustus.

"Setelah diumumkan kemudian ada registrasi, harapan saya minggu pertama September sudah jalan semua. Kalau dulu biasanya bulan Agustus mahasiswa baru sudah jalan, bahkan upacara HUT RI mahasiswa baru ini sudah bisa ikut," katanya.

Mengenai keluhan dari PTS, pihaknya bisa memahami mengingat pengunduran jadwal tersebut juga mengganggu proses penerimaan mahasiswa baru di PTS.

"Saya bisa memahami PTS belum optimal, tetapi pada saat itu (awal COVID-19) ada yang minta SBMPTN ini diundur, bahkan dibatalkan. Kemudian kami sepakat untuk memundurkan jadwalnya," katanya.

Sebelumnya, Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Sofyan Anif mengatakan mundurnya jadwal penerimaan mahasiswa baru di PTN memberikan dampak berat bagi PTS.

"UMS ini sudah lumayan, sebelum tanggal 1 Agustus sudah dapat banyak mahasiswa, tetapi kalau universitas yang lain?," katanya.

Apalagi, dikatakannya, saat ini jumlah PTS justru lebih banyak dibandingkan PTN. Selain itu, sama halnya dengan PTN, PTS juga memiliki andil besar dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

Sementara itu, mengenai sempat adanya petisi sejumlah pihak yang meminta agar Rektor UMS mengubah kebijakan jadwal akhir pengunduran diri mahasiswa baru untuk mengantisipasi jika peserta didik juga diterima di PTN, dikatakannya, tidak dapat dilakukan begitu saja.

"Kami tetapkan 1 Agustus itu sudah puluhan tahun lalu. Tidak ada kaitannya dengan pandemi. 1 Agustus batas akhir, setelah itu persiapan penerimaan mahasiswa baru, masta (masa ta'aruf), ternyata negeri yang diundur," katanya.

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024