Kendari (ANTARA) - DPRD Buton Utara mendesak pemerintah daerah merealisasikan program listrik masuk desa pedalaman dengan sistem subsidi.

Anggota Komisi II DPRD Buton Utara, Sujono di Kendari, Selasa mengatakan DPRD mendukung program listrik masuk desa pedalaman untuk mengentaskan kemiskinan di daerah tersebut.

DPRD Buton Utara menyambangi Kantor PT. Perusahaan Listrik Negara Unit Layanan Pelanggan (ULP) Baubau untuk mengoordinasikan pelayanan kelistrikan di daerah terpencil.

Sujono mengatakan ada beberapa poin penting yang dibahas pada pertemuan tersebut, yakni terkait adanya beberapa desa di Buton Utara yang hingga kini belum terjangkau listrik dari PLN, seperti di Desa Lamoahi dan Torombia Kecamatan Kulisusu Utara.

Kemudian, Desa Langere Kecamatan Bonegunu yang belakangan akses jalur darat sudah dirintis, termasuk jalur menuju pelabuhan di Desa Lelamo, Kulisusu Utara, atau biasa disebut Pelabuhan Waode Buri.

"Langere sudah ada jalan alternatif untuk memudahkan akses transportasi warga masyarakat, termasuk Dermaga di Desa Lelamo, jaringan listriknya kan belum ada. Harapan kita segera dibangun jaringan menuju pelabuhan tersebut," kata Sujono

Pembangunan jaringan listrik menuju dua desa di Kulisusu Utara sudah dilakukan namun hingga kini belum juga beroperasi sebab sebagian tiangnya sudah roboh.

Selain mengoordinasikan beberapa titik yang belum teraliri listrik, Komisi II DPRD Butur juga menyampaikan keluhan warga terkait pemadaman yang sering terjadi.

Bupati Buton Utara Abu Hasan mengatakan pasokan listrik tidak hanya mengandalkan mesin pembangkit PLN Ereke yang rawat gangguan namun mendapat pasokan listrik dari Baubau.

Abu Hasan mengapresiasi perjuangan para wakil rakyat yang peduli terhadap desa yang belum mendapat pelayanan PLN dan masih seringnya terjadi pemadaman.

"Kita semua berharap Buton Utara terang benderang pada malam hari. Artinya sektor perekonomian tidak pernah berhenti 2 X 24 jam," katanya.

Pewarta : Sarjono
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024