Kendari (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Ali Mazi meminta seluruh calon jamaah haji di daerah itu agar bersabar karena gagal diberangkatkan ke Tanah Suci tahun 2020 ini akibat pandemi COVID-19.

Bahkan Ali Mazi mengajak seluruh calon jamah haji yang gagal berangkat agar berdoa supaya di tahun 2021 nanti dapat diberangkatkan ke Tanah Suci.

"Bagi yang belum bisa berangkat (haji) tetap kita berdoa, mohon petunjuk pada Allah, mudah-mudahan tahun depan ibadah haji sudah dibuka kembali, sehingga saudara-saudara kita yang sudah memenuhi kuota segera berangkat," kata Ali Mazi, di Kendari, Sabtu.

Menurut gubernur dua periode ini, kesabaran dan doa merupakan kunci keberhasilan dalam meraih sesuatu hal yang diinginkan.

"Tapi tentu kita berdoa dan juga sabar, jangan kita memaksakan kehendak akibatnya kurang baik, kesabaran ketabahan saya kira kunci utama dalam kesuksesan," tutur orang nomor satu di Bumi Anoa ini.

Sebelumnya, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Fesal Musaad meminta  2.019 calon jamaah haji di daerah itu agar bersabar karena gagal diberangkatkan ke Tanah Suci tahun 2020 ini.

"Harapan saya calon jamaah haji yang sudah masuk dalam daftar yang akan diberangkatkan tahun 2020 ini tetap bersabar karena pertimbangan pemerintah adalah (keselamatan) jiwa," kata Fesal.

Fesal menjelaskan bahwa di dalam undang-undang haji dijelaskan bahwa penyelenggaraan ibadah haji harus dilaksanakan dalam suasana aman dan nyaman agar seseorang bisa bertransformasi menjadi haji yang makbul.

"Kondisi kita tidak aman akibat COVID-19, kondisi kita tidak nyaman dalam situasi seperti ini (pandemi COVID-19)," tutur Fesal.

"Dengan melihat daftar antrean yang panjang maka masyarakat diharap bersabar, yang penting sudah ada niat daftar saja sebagai peserta haji. Kita berdoa mudah-mudahan di tahun 2021 Arab Saudi sudah mengizinkan pelaksanaan ibadah haji sehingga jamaah haji yang mengantre 2020 bisa diberangkatkan di tahun 2021," tambah dia.

   


Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024