Kendari (ANTARA) - Wilayah Buranga, Kabupaten Buton Utara (Butur), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) diguncang gempa dua kali dalam sehari dengan kekuatan gempa yang berbeda, terjadi pada Rabu (29/7) dini hari dan sore hari.

Kepala Stasiun Geofisika Kendari Rosa Amelia, melalui rilisnya yang diterima di Kendari, Rabu mengatakan, gempa pertama terjadi pada pukul 01:21:53 wita dengan magnetudo 4,8 dengan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 4.69 LS, 122.95 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 15.6 km, Barat Laut Buranga Sulawesi Tenggara, pada kedalaman 10 km.

"Kemudian pukul 16:32:31 Wita, kembali terjadi gempa bumi di sebelah Barat Laut Buranga. Hasil analisa pendahuluan BMKG menunjukkan gempa bumi berkekuatan Magnitudo 3.7 yang kemudian dimutakhirkan menjadi Magnitudo 3.8. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 4.65 LS, 122.98 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 19.6 km, Barat Laut Buranga pada kedalaman 10 km," kata Rosa.

Ia mengungkapkan bahwa berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Buton di Barat Laut Buranga.

"Guncangan gempa bumi ini dilaporkan dirasakan di Maligano dan Pure, Kabupaten Muna dengan Intensitas IV MMI yaitu getaran dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, jendela dan pintu berderik dan dinding berbunyi. Ereke kabupaten Buton Utara dengan intensitas III MMI yaitu getaran dirasakan nyata di dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu," jelas Rosa.

Rosa menyampaikan, hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan, kata dia, menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.

"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," pungkasnya.

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024