Kendari (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) meyampaikan bahwa insentif untuk guru honorer, bantuan siswa miskin (BSM) dan paket data siswa tengah diproses kepada penerima di daerah itu.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdikbud Sultra Asrun Lio mengatakan pemberian insentif guru honorer maupun BSM itu diberikan di tingkat sekolah menengah atas (SMA), sekolah menengah kejuruan (SMK) dan sekolah luar biasa (SLB) dan bantuan tersebut tengah dalam proses.
"Minggu ini sudah dilakukan transfer, ini termasuk untuk bantuan siswa miskin dan paket data siswa," kata Asrun, di Kendari, Sabtu.
Asrun mengungkapkan bahwa jumlah guru honorer yang menerima insentif sektar 4.050 orang. Data tersebut sesuai Surat Keputusan (SK) Gubernur Sultra Ali Mazi. Sementara itu penerima BSM berjumlah 1.000 orang dan akan mendapatkan Rp1 juta per siswa.
"Kemudian ada sekitar 86 ribu siswa akan mendapatkan paket sebanyak 195 ribu paket data dan vitamin per orang, secara keseluruhan anggaran untuk bantuan ini sekitar Rp22 miliar, yang terbagi-bagi, yakni untuk guru, siswa miskin dan paket data serta vitamin," tutur Asrun.
Dengan diberikannya bantuan tersebut, kata Asrun, khususnya siswa, tidak ada alasan lagi untuk tidak bisa mengakses informasi untuk melaksanakan proses belajar secara daring (online). Sementara untuk guru, lanjutnya, dengan adanya bantuan dari pemerintah tersebut diharapakan kinerja guru-guru honorer tetap bekerja dengan sebaik-baiknya dalam menjalankan tugas walaupun tidak banyak mendapatkan insentif dari pemerintah.
"(Diharapkan) dengan bantuan ini dapat memotivasi mereka, tetap bekerja lebih baik lagi, utamanya dalam melayani siswa-siswi," ucapnya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdikbud Sultra Asrun Lio mengatakan pemberian insentif guru honorer maupun BSM itu diberikan di tingkat sekolah menengah atas (SMA), sekolah menengah kejuruan (SMK) dan sekolah luar biasa (SLB) dan bantuan tersebut tengah dalam proses.
"Minggu ini sudah dilakukan transfer, ini termasuk untuk bantuan siswa miskin dan paket data siswa," kata Asrun, di Kendari, Sabtu.
Asrun mengungkapkan bahwa jumlah guru honorer yang menerima insentif sektar 4.050 orang. Data tersebut sesuai Surat Keputusan (SK) Gubernur Sultra Ali Mazi. Sementara itu penerima BSM berjumlah 1.000 orang dan akan mendapatkan Rp1 juta per siswa.
"Kemudian ada sekitar 86 ribu siswa akan mendapatkan paket sebanyak 195 ribu paket data dan vitamin per orang, secara keseluruhan anggaran untuk bantuan ini sekitar Rp22 miliar, yang terbagi-bagi, yakni untuk guru, siswa miskin dan paket data serta vitamin," tutur Asrun.
Dengan diberikannya bantuan tersebut, kata Asrun, khususnya siswa, tidak ada alasan lagi untuk tidak bisa mengakses informasi untuk melaksanakan proses belajar secara daring (online). Sementara untuk guru, lanjutnya, dengan adanya bantuan dari pemerintah tersebut diharapakan kinerja guru-guru honorer tetap bekerja dengan sebaik-baiknya dalam menjalankan tugas walaupun tidak banyak mendapatkan insentif dari pemerintah.
"(Diharapkan) dengan bantuan ini dapat memotivasi mereka, tetap bekerja lebih baik lagi, utamanya dalam melayani siswa-siswi," ucapnya.