Kendari (ANTARA) - Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk pertama kalinya mengekspor serabut kelapa ke China guna memenuhi kebutuhan masyarakat di negara itu.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sultra, Hj Sitti Saleha di Kendari, Senin mengatakan, ekspor perdana serabut kelapa itu baru akan dilakukan pada Selasa (7/7) oleh Gubernur Sultra Ali Mazi dengan ditandai dengan pemuatan dua kontainer serabut kelapa oleh salah satu kapal laut di pelabuhan Kontianer Kendari.
"Jadi resminya itu, besok dilakukan pengiriman melalui pelabuhan kontainer Nusantara di Bungkutoko Kecamatan Abeli, Kota Kendari dengan tujuan ke China meskipun harus transit di pelabuhan internasional Singapura," ujarnya
Menurut Sitti Saleha, ekspor perdana serabut kelapa itu kini sudah ditangani salah satu perusahaan di Kota Kendari sebagai pihak pengumpul bahan baku sebelum dilakukan ekspor.
Tanpa menyebut volume maupun nilai dari bahan serabut kelapa yang diekspor itu, namun menurut mantan Asisten I Kabupaten Bombana itu mengatakan, ekspor perdana serabut kelapa ke negeri Tirai Bambu itu merupakan peluang yang sangat besar bagi kelangsungan pertumbuhan perekonomian daerah Sultra.
"Yang pasti bahwa bahan baku serabut kelapa di Sultra cukup tersedia, karena ada beberapa daerah kabupaten merupakan sentra produk kelapa seperti di Kabupaten Konawe Selatan, Konawe Kepulauan, Bombana dan kabupaten lain.
Ia mengatakan, meski volume ekspor terbilang masih kecil karena baru pertama kali melakukan kegiatan ekspor, tetapi langsung dilakukan melalui pelabuhan ekspor Bungkutoko Kota Kendari ke negara tujuan.
"Tentu kita berharap agar ekspor perdana serabut kelapa ke China itu akan terus berkelanjutan," tutur Saleha.
Salah seorang petani di Konawe Selatan saat mengupas batok kelapa sebelum dibawa ke pasar untuk dijual. Dari serabut kelapa itu lalu dikumpul untuk kemudian dijual kepada pengusaha yang membeli serabut untuk ekspor.(Foto ANTARA/Azis Senong)
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sultra, Hj Sitti Saleha di Kendari, Senin mengatakan, ekspor perdana serabut kelapa itu baru akan dilakukan pada Selasa (7/7) oleh Gubernur Sultra Ali Mazi dengan ditandai dengan pemuatan dua kontainer serabut kelapa oleh salah satu kapal laut di pelabuhan Kontianer Kendari.
"Jadi resminya itu, besok dilakukan pengiriman melalui pelabuhan kontainer Nusantara di Bungkutoko Kecamatan Abeli, Kota Kendari dengan tujuan ke China meskipun harus transit di pelabuhan internasional Singapura," ujarnya
Menurut Sitti Saleha, ekspor perdana serabut kelapa itu kini sudah ditangani salah satu perusahaan di Kota Kendari sebagai pihak pengumpul bahan baku sebelum dilakukan ekspor.
Tanpa menyebut volume maupun nilai dari bahan serabut kelapa yang diekspor itu, namun menurut mantan Asisten I Kabupaten Bombana itu mengatakan, ekspor perdana serabut kelapa ke negeri Tirai Bambu itu merupakan peluang yang sangat besar bagi kelangsungan pertumbuhan perekonomian daerah Sultra.
"Yang pasti bahwa bahan baku serabut kelapa di Sultra cukup tersedia, karena ada beberapa daerah kabupaten merupakan sentra produk kelapa seperti di Kabupaten Konawe Selatan, Konawe Kepulauan, Bombana dan kabupaten lain.
Ia mengatakan, meski volume ekspor terbilang masih kecil karena baru pertama kali melakukan kegiatan ekspor, tetapi langsung dilakukan melalui pelabuhan ekspor Bungkutoko Kota Kendari ke negara tujuan.
"Tentu kita berharap agar ekspor perdana serabut kelapa ke China itu akan terus berkelanjutan," tutur Saleha.