Kendari (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Ali Mazi, menyerahkan kebutuhan pokok (sembako), alat pelindung diri (APD) dan wastafel untuk masyarakat pedagang dan pelaku industri kecil dan menengah (IKM) terdampak COVID-19.
Penyerahan bantuan sembako, alat pelindung diri dan wastapel, dilakukan Gubernur Ali Mazi di sekretariat Posko Tim Gugus Tugas COVID-19 Provinsi Sultra, juga dihadiri ketua Tim Penggerak PKK Sultra Ny Agista Ariani Bombae, Pj Sekda Provinsi La Ode Ahmad PB dan para pimpinan Forkopimda Sultra yang ditandai dengan pelepasan sembilan truk yang membawa bantuan itu, di Kendari, Senin.
Bantuan sembako, APD dan wastafel kali ini melalui Dinas Perindag Sultra dengan sasaran utama para pedagang dan pelaku industri kecil dan menegah yang terdampak COVID-19 di sembilan kabupaten kota di Sultra.
"Sasaran kali ini diutamakan bagi para pedagang dan pelaku IKM yang memang benar-benar belum pernah mendapat bantuan sembako dan alat pelindung diri lainnya dari pemerintah maupun dari pihak swasta di Sultra," kata gubernur.
Sebelumnya, Kadis Perindag Sultra, Hj Sitti Saleha dalam keterangan terpisah pada rangkaian pelepasan sembako mengatakan bantuan sembako, alat pelindung diri dan wastafel adalah masyarakat pedagang yang sudah diverifikasi dan validasi oleh pemerintah kabupaten kota lalu diserahkan kepada Disperindag Sultra.
"Saat ini terdapat 18.292 paket bantuan sembako yang akan didistribusikan kesembilan kabupaten kota di Sultra." ujaranya.
Dari jumlah paket tersebut lanjut Sitti Saleha, meliputi beras 91 ton, minyak goreng 36.000 liter, gula pasir 18 ton, tepung terigu36 ton, mie instan36 ribu bal, ikan kaleng 182 ribu kaleng serta susu kental manis 36 ribu kaleng.
Selain paket bantuan sembako juga bantuan lain seperti, APD berupa masker 1000 boks dan hand scoon 100 boks, wastafel portable sebanyak 68 unit, seragam kerja bagi pelku IKM sebanyak 500 set .
"Jadi bantuan ini bersumber dari dana refocussing dan disalurkan kepada kabupaten kota se-Sultra, dan penyaluran tahap pertama telah dilakukan di deloapan kabupaten kota pada Mei-Juni, sedangkan tahap kedua di bulan Juli saat ini di sembilan kabupaten kota," ujar Saleha.
Penyerahan bantuan sembako, alat pelindung diri dan wastapel, dilakukan Gubernur Ali Mazi di sekretariat Posko Tim Gugus Tugas COVID-19 Provinsi Sultra, juga dihadiri ketua Tim Penggerak PKK Sultra Ny Agista Ariani Bombae, Pj Sekda Provinsi La Ode Ahmad PB dan para pimpinan Forkopimda Sultra yang ditandai dengan pelepasan sembilan truk yang membawa bantuan itu, di Kendari, Senin.
Bantuan sembako, APD dan wastafel kali ini melalui Dinas Perindag Sultra dengan sasaran utama para pedagang dan pelaku industri kecil dan menegah yang terdampak COVID-19 di sembilan kabupaten kota di Sultra.
"Sasaran kali ini diutamakan bagi para pedagang dan pelaku IKM yang memang benar-benar belum pernah mendapat bantuan sembako dan alat pelindung diri lainnya dari pemerintah maupun dari pihak swasta di Sultra," kata gubernur.
Sebelumnya, Kadis Perindag Sultra, Hj Sitti Saleha dalam keterangan terpisah pada rangkaian pelepasan sembako mengatakan bantuan sembako, alat pelindung diri dan wastafel adalah masyarakat pedagang yang sudah diverifikasi dan validasi oleh pemerintah kabupaten kota lalu diserahkan kepada Disperindag Sultra.
"Saat ini terdapat 18.292 paket bantuan sembako yang akan didistribusikan kesembilan kabupaten kota di Sultra." ujaranya.
Dari jumlah paket tersebut lanjut Sitti Saleha, meliputi beras 91 ton, minyak goreng 36.000 liter, gula pasir 18 ton, tepung terigu36 ton, mie instan36 ribu bal, ikan kaleng 182 ribu kaleng serta susu kental manis 36 ribu kaleng.
Selain paket bantuan sembako juga bantuan lain seperti, APD berupa masker 1000 boks dan hand scoon 100 boks, wastafel portable sebanyak 68 unit, seragam kerja bagi pelku IKM sebanyak 500 set .
"Jadi bantuan ini bersumber dari dana refocussing dan disalurkan kepada kabupaten kota se-Sultra, dan penyaluran tahap pertama telah dilakukan di deloapan kabupaten kota pada Mei-Juni, sedangkan tahap kedua di bulan Juli saat ini di sembilan kabupaten kota," ujar Saleha.