Kendari (ANTARA) - Badan Urusan Logistik Kantor Wilayah Sulawesi Tenggara memasuki pertengahan tahun 2020 telah menyerap 15.000 ton beras petani.

Kepala Bulog Kanwil Sultra Ermin Tora di Kendari, Senin, mengatakan Bulog membeli beras petani dari sentra sentra produksi melalui pengusaha mitra Bulog.

"Capaian pembelian beras petani 15.000 ton sangat menggembirakan karena saat ini masih dalam kondisi curah hujan tinggi dan penghujung panen. Bulog Sultra bersama mitra optimistis mencapai target serapan yang ditargetkan pemerintah," kata Ermin Tora.

Bulog Kanwil Sultra tahun 2020 ditargetkan membeli beras petani sebanyak 24.500 ton atau meningkat signifikan dibandingkan tahun 2019 sebanyak 18.000 ton.

Bulog melalui mitranya yang ada di sentra-sentra produksi membeli beras petani berdasarkan keputusan pemerintah seharga Rp8.300/Kg, mengalami kenaikkan dibandingkan tahun 2019 senilai Rp8.030/Kg.

Adapun standar kualitas beras pembelian Bulog, yakni kadar air paling tinggi 14 persen, derajat sosoh paling sedikit 95 persen, butir patah paling tinggi 20 persen dan butir menir paling tinggi 2 persen.

Informasi yang dihimpun menyebutkan panen padi sawah di sentra-sentra produksi sedang berlangsung di Kabupaten Konawe, Bombana dan Konawe Selatan. Mitra Bulog terus bergerak membeli beras petani setempat.

Anggota DPRD Sultra Syamsul Ibrahim mengapresiasi geliat Bulog membeli beras petani ditengah pandemi virus Corona.

"Harapan masyarakat petani kehadiran Bulog membeli beras petani sebanyak-banyaknya dengan harga bersaing sehingga petani tidak disandera oleh tengkulak," kata Syamsul Ibrahim, politisi PAN daerah pemilihan Kabupaten Konawe, Konawe Utara dan Konawe Kepulauan.






Pewarta : Sarjono
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024