Jakarta (ANTARA) - Tukang bakso cuanki WS (21) saat dalam pemeriksaan oleh Polsek Kembangan Jakarta Barat mengakui tindakan meludahi mangkuk pembeli untuk pelaris usahanya.

"Ajaran tersebut dilaksanakan pada saat pertama kali jualan setelah kembali dari kampung. Adapun tujuan pelaku untuk mendapatkan pelaris/laku saat berjualan bakso," ujar Kapolsek Kembangan Kompol Imam Irawan, di Jakarta, Jumat.

Imam mengatakan WS mendapatkan ajaran tersebut dari sang guru spiritual di kampung halamannya, di Garut, Jawa Barat.

Imam menjelaskan, peristiwa itu terjadi di sebuah komplek perumahan di Kelurahan Meruya Selatan, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat pada Senin (22/6), sekitar pukul 17.52 WIB.

Pembeli bakso cuanki, Nur Hikmah, memesan bakso kepada WS yang kebetulan lewat di depan rumahnya. Saat menunggu bakso pesanannya, perempuan berusia 28 tahun itu memantau CCTV yang terpasang di depan rumahnya.

"Pada saat melihat monitor CCTV Nur Hikmah melihat WS pedagang bakso gerakannya mencurigakan karena tidak segera membuat pesanan dan seperti menengok-nengok ke arah kanan kiri jalan," kata Imam.

Curiga dengan gerak-gerik WS, Hikmah terus memperhatikannya melalui layar monitor. Kemudian, WS tampak meludahi mangkok bakso.

"Dia melihat pedagang bakso meludahi mangkok bakso pesananya dari monitor CCTV, karena merasa takut kalau tukang baksonya tidak terima ditegur. Kemudian Nur Hikmah hanya diam dan menerima bakso pesanannya," kata dia.

Bakso yang sudah dibayar itu dibuang itu ke toilet rumahnya.

Selanjutnya, rekaman CCTV yang menunjukkan aksi WS itu ia rekam kembali dan disebar ke grup WhatsApp miliknya dengan maksud memperingatkan tetangganya agar berhati-hati saat membeli bakso.
 

Pewarta : Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024