Jakarta (ANTARA) - Penyanyi Andrea Turk menggandeng Dewa Budjana di single terbaru, "Salem" yang baru saja dirilis dan sudah tersedia di sejumlah platform digital sejak 28 Mei 2020.
"Single ini diproduseri dan diperkaya dengan aransemen gitar Dewa Budjana," kata Andrea dalam keterangan pers di Jakarta pada Rabu.
Lagu diolah Satrio Pratomo di Jakarta, sementara lagu dirilis di Amerika Serikat di mana Andrea saat ini tegah menempuh studi tahun pertamanya di California Institute of the Arts, California, AS jurusan musik.
Gadis 18 tahun yang mengambil jurusan khusus VoiceArts di kampusnya itu menggarap proyek lagu "Salem" bersama Dewa Budjana sejak Juli 2019.
"Itu sebenarnya adalah lagu yang kutulis untuk tugas kelas Bahasa Inggris-ku di SMA," kata dia.
Saat itu, Andrea mengerjakan tugas seni yang berkenaan dengan drama Amerika "The Crucible" karya Arthur Miller (1953).
"Baru selesai tahun ini karena kita berkolaborasi jarak jauh hanya lewat email dan pesan," kata dia.
Lagu ini menceritakan kisah indah namun tragis dari persidangan penyihir Salem yang terjadi pada 1692 di Salem Village, Massachusetts.
Di lirik dikisahkan kesedihan John Proctor, tokoh protagonis dalam drama yang harus kehilangan semua yang dimilikinya karena satu perselingkuhan fatal dengan Abigail Williams, seorang gadis berusia 11 tahun yang memulai semua tuduhan yang mengarah ke pengadilan penyihir Salem.
Proctor tewas karena tidak bisa memaafkan dirinya sendiri untuk banyak nyawa tak berdosa yang dia renggut, dan yang paling penting, untuk menyakiti yang paling dia pedulikan, Elizabeth istrinya.
"Kita semua bisa sangat berhubungan dengan beban emosional, semua penyesalan dan rasa sakit, yang dimiliki John dibawa terus sampai sisa waktu hidup dia di dunia ini. Salem mengingatkan kita bahwa tidak peduli berapa lama kesalahan sudah kita buat, itu akan terus menghantui sampai kita belajar untuk memaafkan dan bersikap baik kepada diri sendiri," katanya.
"Single ini diproduseri dan diperkaya dengan aransemen gitar Dewa Budjana," kata Andrea dalam keterangan pers di Jakarta pada Rabu.
Lagu diolah Satrio Pratomo di Jakarta, sementara lagu dirilis di Amerika Serikat di mana Andrea saat ini tegah menempuh studi tahun pertamanya di California Institute of the Arts, California, AS jurusan musik.
Gadis 18 tahun yang mengambil jurusan khusus VoiceArts di kampusnya itu menggarap proyek lagu "Salem" bersama Dewa Budjana sejak Juli 2019.
"Itu sebenarnya adalah lagu yang kutulis untuk tugas kelas Bahasa Inggris-ku di SMA," kata dia.
Saat itu, Andrea mengerjakan tugas seni yang berkenaan dengan drama Amerika "The Crucible" karya Arthur Miller (1953).
"Baru selesai tahun ini karena kita berkolaborasi jarak jauh hanya lewat email dan pesan," kata dia.
Lagu ini menceritakan kisah indah namun tragis dari persidangan penyihir Salem yang terjadi pada 1692 di Salem Village, Massachusetts.
Di lirik dikisahkan kesedihan John Proctor, tokoh protagonis dalam drama yang harus kehilangan semua yang dimilikinya karena satu perselingkuhan fatal dengan Abigail Williams, seorang gadis berusia 11 tahun yang memulai semua tuduhan yang mengarah ke pengadilan penyihir Salem.
Proctor tewas karena tidak bisa memaafkan dirinya sendiri untuk banyak nyawa tak berdosa yang dia renggut, dan yang paling penting, untuk menyakiti yang paling dia pedulikan, Elizabeth istrinya.
"Kita semua bisa sangat berhubungan dengan beban emosional, semua penyesalan dan rasa sakit, yang dimiliki John dibawa terus sampai sisa waktu hidup dia di dunia ini. Salem mengingatkan kita bahwa tidak peduli berapa lama kesalahan sudah kita buat, itu akan terus menghantui sampai kita belajar untuk memaafkan dan bersikap baik kepada diri sendiri," katanya.