Kendari (ANTARA) - Warga di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) yang berprofesi sebagai pedagang pisang menyatakan iklas menerima informasi terkait pembatalan untuk menunaikan ibadah haji tahun 2020, dampak dari masih mewabahnya virus corona (COVID-19).

Calon jemaah haji Kota Kendari, Sabaruddin Budi (45),  di Kendari, Selasa mengatakan, walaupun awalnya dirinya dan keluarga kecewa atas pembatalan haji tahun ini, namun setelah dirinya menyadari  bahwa pembatalan haji tahun bukan hanya warga Indonesia merasakan tetapi juga warga muslim di seluruh negara pun juga merasakan yang sama.

Sabaruddin bersama empat orang keluarganya itu, tetap semangat dan ikhlas menerima kenyataan itu dan berdoa kepada Allah SWT pada i tahun 2021, niatnya untuk menunaikan haji di Tanah Suci Mekah bisa terkabulkan.

"Mungkin dibalik penundaan haji tahun ini, ada hikmah yang lebih baik dari Allah," kata Sabaruddin Budi.

Ia mengatakan, dirinya bersama keluarganya tidak akan menarik dana pembatalan haji dan tetap mempercayakan pihak pengelola haji Kota Kendari  pada bank yang ditunjuk untuk dijadikan tabungan pada pemberangkatan tahun 2021.

  Dua calon jemaah haji, yang suaminya berprofesi sebagai pedagang pisang di Kota Kendari, menyatakan menerima secara ikhlas pembatalan haji tahun 2020 akibat dampak COVID 19. (Foto ANTARA/Azis Senong)
"Proses pelunasan ONH bersama empat keluarga dilakukan sejak awal 2020 lalu, dan uang itu merupakan hasil tabungan selamat delapan tahun, dan kesemuanya itu  merupakan usaha yang disisipkan dari hasil berdagang pisang di pasar basah Kota Kendari," ujaranya.

Bahkan sebelum ada informasi pembatalan haji dari Kementerian Agama, keluarganya yang terdiri dari istri dan dua orang tantenya telah mempersiapkan perlengkapan untuk berangkat haji seperti baju ihram, pakaian seragam, masker dan lainnya yang sudah diterimanya pasca pelunasan ONH-nya.

"Yang namanya kecewa pastilah, tapi sebagai manusia biasa berharap wabah COVID-19 ini segera berakhir dan ummat Islam dapat menunaikan ibadah haji dengan normal," tuturnya.
   


 

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024