Kendari (ANTARA) - Badan Urusan Logistik regional Sulawesi Tenggara menargetkan peningkatan pengadaan beras petani sebanyak 24 ribu ton tahun 2020.

Kepala Divre Bulog Sultra Ermin Tora di Kendari, Kamis mengatakan target pengadaan 24 ribu ton meningkat dibandingkan tahun 2019 sebanyak 18 ribu ton.

"Peningkatan target serapan adalah kebijakan Bulog Pusat dengan berbagai kajian atau analisis kinerja beberapa tahun sebelumnya," kata Ermin.

Bulog melalui mitranya yang ada di sentra-sentra produksi membeli beras petani berdasarkan keputusan pemerintah seharga Rp8.300/Kg. Kadivre Bulog Sultra Ermin Tora saat diwawancarai wartawan (Foto: ANTARA/sarjono)

"Tahun 2020 pemerintah menetapkan harga pembelian beras petani Rp8.300/Kg. Mengalami kenaikkan dibandingkan tahun 2019 senilai Rp8.030/Kg," ujarnya.

Bulog Sultra optimistis target pengadaan 24 ribu ton tahun 2020 dapat dicapai karena areal produksi sawah organik digarap maksimal pada musim tanam yang sudah berjalan.

Informasi yang dihimpun menyebutkan panen padi sawah di sentra-sentra produksi sedang berlangsung, yakni Kabupaten Konawe, Bombana, Konawe Selatan, Kolaka Timur dan Kota Baubau. Mitra Bulog terus bergerak membeli beras petani setempat.

Bulog tidak memandang kehadiran perusahaan industri penggilingan padi di sentra-sentra produksi sebagai pesaing yang mempersempit ruang bisnis Bulog.

Justeru kehadiran industri penggilingan sebagai kompetitor Bulog akan menguntungkan petani karena mendorong persaingan harga pembelian gabah di tingkat petani.


Pewarta : Sarjono
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024