Jakarta (ANTARA) - Sejak kasus pertama terkonfirmasi di Indonesia (Februari-Maret 2020), hingga hari Jumat tanggal 8 Mei 2020, sudah ada 4.901 orang dinyatakan positif COVID-19 di Jakarta atau meningkat 126 orang dibanding hari sebelumnya.
Dari jumlah tersebut, 15,5 persen di antaranya atau sekitar 763 orang dinyatakan telah sembuh (meningkat dari sebelumnya 718). Adapun jumlah yang meninggal dunia ada sekitar 8,7 persen atau sebanyak 431 orang (meningkat dari sebelumnya 430 orang).
"Dari pasien positif itu, 2.281 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit. Sedangkan, 1.426 orang melakukan isolasi mandiri di rumah," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Widyastuti di Balai Kota Jakarta, Jumat.
Gugus tugas juga mencatat di Jakarta, untuk Orang Tanpa Gejala (OTG) sebanyak 1.676 orang. Orang Dalam Pemantauan (ODP) berjumlah 7.733 orang (7.491 sudah selesai dipantau dan 242 masih dipantau) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 6.331 orang (5.266 sudah pulang dari perawatan dan 1.065 masih dirawat).
Widyastuti turut menerangkan, untuk rapid test masih terus berlangsung di enam wilayah Kota/Kabupaten Administrasi DKI Jakarta dan Pusat Pelayanan Kesehatan Pegawai (PPKP). Total sebanyak 83.192 orang telah menjalani rapid test, dengan persentase positif COVID-19 sebesar empat persen, dengan rincian 3.176 orang dinyatakan reaktif COVID-19 dan 80.016 orang dinyatakan negatif.
Secara kumulatif, pemeriksaan PCR yang telah dilakukan di DKI Jakarta sampai dengan 7 Mei 2020 sebanyak 76.342 sampel. Sedangkan, tes PCR pada 7 Mei 2020 dilakukan pada 2.311 orang.
"Sebanyak 926 tes dilakukan untuk menegakkan diagnosis pada kasus baru dengan hasil 126 positif dan 800 negatif," kata Widyastuti.
Selain itu, Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta juga telah memberikan layanan kesehatan jiwa (mental) terhadap masyarakat yang terdampak COVID-19. Masyarakat dapat berkonsultasi secara daring (online) melalui aplikasi sahabat jiwa (berbasis website) pada situs https://sahabatjiwa-dinkes.jakarta.go.id.
Pemprov DKI Jakarta juga, kata Widyastuti, turut mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dan berkolaborasi menangani pandemik COVID-19, terdapat total 140 kolaborator dari berbagai unsur yang telah berpartisipasi melalui Sekretariat Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Provinsi DKI Jakarta.
"Bagi masyarakat yang ingin berkolaborasi, dukungan berupa Alat Pelindung Diri, masker, sarung tangan, dan disinfektan, dapat langsung disampaikan ke Sekretariat Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Provinsi DKI Jakarta, Balai Kota, Blok G Lantai 2 atau melalui kanal jdcn.jakarta.go.id," ucap Widyastuti.
Pemprov DKI Jakarta juga membuka kesempatan untuk masyarakat berbagi dengan sesama yang membutuhkan bantuan karena terdampak pandemik COVID-19 dalam program Kolaborasi Sosial Berskala Besar atau KSBB di bulan Ramadan ini. Masyarakat dapat memberikan bantuan berupa bahan pangan pokok, makanan siap saji, hingga uang tunai. Pemberian bantuan melalui situs corona.jakarta.go.id/ksbb.
Sejak 24 April 2020 hingga 7 Mei 2020 pukul 12.00, Pokja KSBB telah mengumpulkan komitmen untuk 141.453 Paket Sembako, 46.827 Paket Makan Siap Saji, dan 16.498 Paket Lebaran untuk warga-warga yang rentan secara ekonomi di tingkat RW. Berdasarkan kompilasi data komitmen yang masuk disesuaikan dengan kebutuhan dari masing-masing RW, maka data keterpenuhan kebutuhan RW, pada minggu ke-2 Ramadan per 7 Mei, terdapat 61 RW yang telah terpenuhi kebutuhannya dari total 152 RW terdampak.
Pokja KSBB juga telah menerima komitmen bantuan dari berbagai kalangan, yang saat ini terdapat 26 donatur perusahaan/kelompok dan 2 donatur perseorangan. Dalam hal ini, Pemprov DKI Jakarta bermitra dengan penyalur bantuan resmi, yaitu Palang Merah DKI Jakarta, Baznas Bazis DKI Jakarta, Yayasan Rumah Zakat, Aksi Cepat Tanggap, Dompet Dhuafa, dan Human Initiative.
Dari jumlah tersebut, 15,5 persen di antaranya atau sekitar 763 orang dinyatakan telah sembuh (meningkat dari sebelumnya 718). Adapun jumlah yang meninggal dunia ada sekitar 8,7 persen atau sebanyak 431 orang (meningkat dari sebelumnya 430 orang).
"Dari pasien positif itu, 2.281 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit. Sedangkan, 1.426 orang melakukan isolasi mandiri di rumah," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Widyastuti di Balai Kota Jakarta, Jumat.
Gugus tugas juga mencatat di Jakarta, untuk Orang Tanpa Gejala (OTG) sebanyak 1.676 orang. Orang Dalam Pemantauan (ODP) berjumlah 7.733 orang (7.491 sudah selesai dipantau dan 242 masih dipantau) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 6.331 orang (5.266 sudah pulang dari perawatan dan 1.065 masih dirawat).
Widyastuti turut menerangkan, untuk rapid test masih terus berlangsung di enam wilayah Kota/Kabupaten Administrasi DKI Jakarta dan Pusat Pelayanan Kesehatan Pegawai (PPKP). Total sebanyak 83.192 orang telah menjalani rapid test, dengan persentase positif COVID-19 sebesar empat persen, dengan rincian 3.176 orang dinyatakan reaktif COVID-19 dan 80.016 orang dinyatakan negatif.
Secara kumulatif, pemeriksaan PCR yang telah dilakukan di DKI Jakarta sampai dengan 7 Mei 2020 sebanyak 76.342 sampel. Sedangkan, tes PCR pada 7 Mei 2020 dilakukan pada 2.311 orang.
"Sebanyak 926 tes dilakukan untuk menegakkan diagnosis pada kasus baru dengan hasil 126 positif dan 800 negatif," kata Widyastuti.
Selain itu, Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta juga telah memberikan layanan kesehatan jiwa (mental) terhadap masyarakat yang terdampak COVID-19. Masyarakat dapat berkonsultasi secara daring (online) melalui aplikasi sahabat jiwa (berbasis website) pada situs https://sahabatjiwa-dinkes.jakarta.go.id.
Pemprov DKI Jakarta juga, kata Widyastuti, turut mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dan berkolaborasi menangani pandemik COVID-19, terdapat total 140 kolaborator dari berbagai unsur yang telah berpartisipasi melalui Sekretariat Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Provinsi DKI Jakarta.
"Bagi masyarakat yang ingin berkolaborasi, dukungan berupa Alat Pelindung Diri, masker, sarung tangan, dan disinfektan, dapat langsung disampaikan ke Sekretariat Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Provinsi DKI Jakarta, Balai Kota, Blok G Lantai 2 atau melalui kanal jdcn.jakarta.go.id," ucap Widyastuti.
Pemprov DKI Jakarta juga membuka kesempatan untuk masyarakat berbagi dengan sesama yang membutuhkan bantuan karena terdampak pandemik COVID-19 dalam program Kolaborasi Sosial Berskala Besar atau KSBB di bulan Ramadan ini. Masyarakat dapat memberikan bantuan berupa bahan pangan pokok, makanan siap saji, hingga uang tunai. Pemberian bantuan melalui situs corona.jakarta.go.id/ksbb.
Sejak 24 April 2020 hingga 7 Mei 2020 pukul 12.00, Pokja KSBB telah mengumpulkan komitmen untuk 141.453 Paket Sembako, 46.827 Paket Makan Siap Saji, dan 16.498 Paket Lebaran untuk warga-warga yang rentan secara ekonomi di tingkat RW. Berdasarkan kompilasi data komitmen yang masuk disesuaikan dengan kebutuhan dari masing-masing RW, maka data keterpenuhan kebutuhan RW, pada minggu ke-2 Ramadan per 7 Mei, terdapat 61 RW yang telah terpenuhi kebutuhannya dari total 152 RW terdampak.
Pokja KSBB juga telah menerima komitmen bantuan dari berbagai kalangan, yang saat ini terdapat 26 donatur perusahaan/kelompok dan 2 donatur perseorangan. Dalam hal ini, Pemprov DKI Jakarta bermitra dengan penyalur bantuan resmi, yaitu Palang Merah DKI Jakarta, Baznas Bazis DKI Jakarta, Yayasan Rumah Zakat, Aksi Cepat Tanggap, Dompet Dhuafa, dan Human Initiative.