Jakarta (ANTARA) - Kepala Korps Lalu-lintas Kepolisian Indonesia, Inspektur Jenderal Polisi Istiono, mengatakan, setelah sepekan Operasi Ketupat 2020 dilaksanakan, tercatat jumlah pemudik menurun tiap hari.

Saat berada di pintu keluar tol Pejagan, Brebes, Jawa Tengah, Jumat, dia menyatakan, "Setelah tujuh hari pelaksanaan Operasi Ketupat, penyekatan di sini sudah berjalan bagus. Semua lancar, baik di tol maupun yang dialihkan ke arteri. Semuanya berjalan baik. Penyekatan ini adalah di area pintu keluar tol, disekat, kemudian yang terindikasi mudik diputar arah, kalau yang tidak mudik, lanjut saja."



Di titik penyekatan di pintu keluar tol Pejagan, tercatat ada 565 kendaraan pemudik yang diputar balik selama tujuh hari atau memasuki pekan kedua Ramadhan kali ini.

Menurut dia, pemeriksaan terhadap kendaraan yang melintas di sejumlah titik penyekatan, baik di tol dan di jalan arteri, berjalan lancar selama sepekan ini.

Dalam Operasi Ketupat 2020, jajarannya selalu mengedepankan upaya persuasif dan humanis untuk meminta masyarakat tidak mudik dalam masa pandemi Covid-19 ini.



Ia menegaskan sanksi maksimal bagi warga yang nekat mudik adalah putar balik kembali ke rumahnya masing-masing. "Kami tetap mengedepankan tindakan persuasif dan humanis dan lebih kepada edukasi, membangun kesadaran masyarakat untuk tidak mudik demi memutus rantai penyebaran Covid-19," kata mantan kepala Polda Bangka Belitung ini.

Sejauh ini, respons pengemudi maupun pengendara yang diminta kembali ke rumah, kooperatif menuruti perintah petugas. "Kooperatif ya terhadap arahan petugas untuk putar balik," kata jenderal polisi bintang dua ini.



Sebanyak 171.000 personel gabungan TNI-Kepolisian Indonesia dan instansi terkait melaksanakan Operasi Ketupat 2020 dalam rangka mengawal larangan mudik Lebaran 2020 selama masa pandemi virus Covid-19. Mereka bertugas sejak 24 April hingga 31 Mei 2020 atau H+7 Lebaran.
 

Pewarta : Anita Dewi
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024