Kendari (ANTARA) - Gerakan Nasional Anti Narkoba (Granat) Sulawesi Tenggara menyatakan bahwa fenomena pengungkapan kasus narkotika yang cenderung terus meningkat mengindikasikan dalam peredarannya sudah tersindikat kuat.

Ketua Gerakan Nasional Anti Narkoba (Granat) Sulawesi Tenggara DR Laode Bariun di Kendari, Senin mengatakan memberantas narkotika membutuhkan gerakan kolektif seluruh elemen sesuai kewenangan masing-masing.

"Memutus rantai barang terlarang yang namanya narkotika bukan hanya tanggung jawab Direktorat Narkoba Polda Sultra dan BNN tetapi segenap pemangku kepentingan lainnya," kata Bariun yang juga Ahli Hukum Tata Negara.

Bahkan yang memiriskan beberapa kasus yang terungkap mengaku sebagai jaringan oknum nara pidana penghuni Lembaga Pemasyarakatan.

Pertanyaannya kenapa oknum narapidana penghuni Lapas dapat mengakses keluar untuk mengendalikan bisnis, padahal tidak dibolehkan seorang narapidana membawa telepon genggam.

"Hal yang demikian mematik persepsi yang beragam. Itulah saya katakan diawal tadi bahwa memberantas Narkoba membutuhkan keseriusan semua pihak karena sindikatnya kuat" ujarnya.

Ada pula pandangan yang menyebutkan bahwa memberantas peredaraan Narkoba harus menghentikan oknum yang memasok.

"Menangkap hingga memenjarakan pemakai maupun kurir di daerah kelihatannya tidak efektif memberantas Narkoba. Pembersihan harus dari hulu, yakni oknum pemasok," katanya.

Namun, sekecil apa pun peran yang sudah diperbuat untuk memberantas barang haram tersebut patut diapresiasi.

"Mari kita semua peduli memberantas narkotika untuk menyelamatkan generasi muda sebagai aset bangsa," tambahnya.


















Pewarta : Sarjono
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024