Kendari (ANTARA) - Setelah membentuk tim khusus penanganan jenazah pasien COVID-19, Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Bidang dokter kesehatan (Biddokkes) Rumah Sakit Bhayangkara Kendari menggelar simulasi pemakaman jenazahnya.
Dokter forensik RS Bhayangkara kendari, Kompol dr.Mauluddin di Kendari, Rabu mengungkapkan, kalau sebelumnya penangan terhadap pemakaman jenazah pasien COVID-19 dilakukan tim medis RSU Bahteramas Sultra, maka kini sudah ada tim khusus dari Polda.
"Tim medis yang sudah terlatih yang dibentuk di bawah pengawasan dari Biddokes RS Bhayangkara Kendari terkait pemakaman jenazah mulai dari proses penjemputan, pensalatan hingga penguburan jenazah," ujarnya.
Selain tim khusus Polda yang ikut simulasi pasien COVID, juga melibatkan dari keluarga korban yang mungkin ingin terlibat dalam penanganan jenazah, namun ditempatkan sejauh empat hingga lima meter dari petugas yang juga telah mengenakan alat pelindung diri (APD).
Menurut dr Mauluddin, kegiatan ini bertujuan untuk melatih tenaga khusus pemakaman agar mampu serta tanggap dalam menangani jenazah pasien COVID-19.
Ia mengatakan, ada puluhan aparat kepolisian Polda Sultra yang sudah tergabung dalam tim khusus tersebut yang dianggap memiliki kecakapan dan tanggap dalam penangan pasien COVID-19.
"Jika nantinya terdapat pasien COVID-19 yang meninggal dunia dari tiga rumah sakit yang ada yakni RSUP Bahteramas, RSUD Kota Kendari dan RS Bhayangkara, maka kita tidak susah mencarinya untuk melakukan proses pemakaman karena sudah ada yang dibentuk di Polda Sultra," ujarnya.
Dokter forensik RS Bhayangkara kendari, Kompol dr.Mauluddin di Kendari, Rabu mengungkapkan, kalau sebelumnya penangan terhadap pemakaman jenazah pasien COVID-19 dilakukan tim medis RSU Bahteramas Sultra, maka kini sudah ada tim khusus dari Polda.
"Tim medis yang sudah terlatih yang dibentuk di bawah pengawasan dari Biddokes RS Bhayangkara Kendari terkait pemakaman jenazah mulai dari proses penjemputan, pensalatan hingga penguburan jenazah," ujarnya.
Selain tim khusus Polda yang ikut simulasi pasien COVID, juga melibatkan dari keluarga korban yang mungkin ingin terlibat dalam penanganan jenazah, namun ditempatkan sejauh empat hingga lima meter dari petugas yang juga telah mengenakan alat pelindung diri (APD).
Menurut dr Mauluddin, kegiatan ini bertujuan untuk melatih tenaga khusus pemakaman agar mampu serta tanggap dalam menangani jenazah pasien COVID-19.
Ia mengatakan, ada puluhan aparat kepolisian Polda Sultra yang sudah tergabung dalam tim khusus tersebut yang dianggap memiliki kecakapan dan tanggap dalam penangan pasien COVID-19.
"Jika nantinya terdapat pasien COVID-19 yang meninggal dunia dari tiga rumah sakit yang ada yakni RSUP Bahteramas, RSUD Kota Kendari dan RS Bhayangkara, maka kita tidak susah mencarinya untuk melakukan proses pemakaman karena sudah ada yang dibentuk di Polda Sultra," ujarnya.