Baubau (ANTARA) - Proses lelang proyek fisik tahun 2020 pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, terancam terlambat akibat dampak bencana virus corona atau COVID-19 yang saat ini melanda di Tanah Air.

"Sebenarnya kalau kita bicara target harusnya di bulan ini sudah lelang, tapi karena adanya bencana virus Corona ini sehingga sedikit menghambat, dan juga karena posisi pegawai libur," kata Kepala Dinas PUPR Baubau, Andi Hamzah, di Baubau, Jumat.

Kata dia, pihaknya akan mendorong proses pelaksanaan lelang itu dengan menunggu hasil perencanaan dari konsultan yang sudah dalam tahap akhir dan dirampungkan. 

Saat ini, kata dia, pihaknya sementara menyusun dokumen perencanaan yang sudah selesai untuk diproses lebih lanjut pada Unit Layanan Pengadaan (ULP).

"Saya sudah sampaikan staf bahwa kemungkinan ada beberapa kegiatan di April ini akan kita dorong. Tapi itu juga tergantung apakah dimungkinkan lelang ditengah suasana corona ini. 
Karena posisi juga masih menunggu hasil perencanaan dari konsultan dan sudah dalam tahap akhir semua," ujarnya.

Pada 2020 ini, kata Andi, anggaran melalui Dana Alokasi Umum APBD Baubau yang digelontorkan pada pembangunan sarana prasarana fisik diprioritaskan seperti peningkatan jalan dan penanganan air minum sekitar Rp40 miliar. 

"Hitungan kita sebelumnya Rp40 miliar sudah masuk Dana Alokasi Khusus (DAK), tapi sekarang DAK dihilangkan kurang lebih Rp13 miliar sehingga program fisik hanya kurang lebih Rp30 miliar," katanya.

Dia juga menambahkan, bahwa hampir semua pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan merupakan peningkatan jalan dari pengerasan untuk diaspal guna lebih memperlancar transportasi masyarakat.

"Saya belum tahu berapa kilo meter iyang dilakukan peningkatan jalan ini, tapi yang jelas ada beberapa jalan seperti di Padangkuku dibatalkan tahun ini karena masuk DAK," ujarnya.

Dia juga mengatakan, anggaran kegiatan fisik di PUPR tidak perlu dikawatirkan karena kegiatan yang diprogramkan tidak ada yang dihilangkan.  "Memang ada satu kegiatan dokumen (dihilangkan) tapi tidak begitu besar," katanya.

Pewarta : Yusran
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024