Kendari (ANTARA) - Wali Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Sulkarnain Kadir meminta warganya yang berada di perantauan, khususnya di ibukota Jakarta, Makassar maupun di beberapa provinsi di Indonesia agar tidak pulang kampung di tengah mewabahnya virus Corona.

"Saat ini Indonesia sedang dilanda wabah virus corona atau COVID-19, termasuk di Sultra dan khususnya Kota Kendari. Jadi untuk warga Kendari kalau bisa jangan pulang dulu, tetap di daerah perantauan tinggal di rumah sampai wabah bisa diatasi," katanya di Kendari, Selasa.

Hal itu, kata Wali Kota demi mencegah penyebaran COVID-19 di Kota Kendari. Apalagi pemerintah pusat mengimbau masyarakat agar tetap berada di rumah masing-masing dan tidak bepergian keluar kota.

“Tapi juga jangan keluar daerah dulu, jadi yang dari luar daerah juga jangan berdatangan terus. Karena kita juga was-was, saya mengharapkan warga yang sudah ada di Kota Kendari tetap di rumah, mengisolasi mandiri, demi mencegah penyebaran virus yang sangat membahayakan itu," pintanya.

Sebagai bentuk keseriusan Pemkot Kendari dalam mencegah penularan virus Covid-19, mulai tanggal 1 April besok, pihaknya memperketat pengawasn bagi orang maupun kendaraan yang masuk di wilayah perbatasan.

  Data informasi sebaran Covid-19 di Kota Kendari pada 11 Kecamatan hingga 30 Maret 2020. (Foto ANTARA/Azis Senong)


Untuk wilayah perbatasan dengan kabupaten lain sedikitnya ada enam titik pengawasan yakni batas kota-simpang Ranomeeto, batas kota-Puuwatu, batas kota-Kecamatan Konda, batas kota-Labibia, batas kota-Purirano, batas kota-Tondonggeu, batas kota-Bungkutoko.

Sementara lima titik pengawasan di pelabuhan meliputi, pelabuhan rakyat Wawonii, pelabuhan Nusantara Kota, pelabuhan Wanci dan pelabuhan rakyat (pelabuhan Batu).

"Jadi Kota Kendari tidak ada lockdown atau karantina, sebab yang berhak mengeluarkan istilah itu adalah pemerintah pusat," ujar Sulkarnaen.

Ia juga menambahkan, bahwa pengawasan ini dilakukan karena melihat masih banyaknya kendaraan dari luar Kota Kendari yang keluar masuk tiap harinya berdasarkan data dan informasi dari dinas perhubungan setempat.


 

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024