Kendari (ANTARA) - Petani jagung di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra), belakangan ini mulai bergairah mengembangkan tanaman hortikultura itu setelah adanya perusahaan sebagai mitra yang menjamin harga di pasaran.

"Kalau dulunya kita disuruh menanam jagung dalam jumlah banyak, khawatir setelah panen tak ada yang mau membeli. Namun setelah adanya  perusahaan yang menjamin harga, maka kita pun semangat untuk menanamnya," kata La Ongke (45), salah satu petani di Kecamatan Kabawo, Muna, Senin.

Ia mengatakan, program penanaman jagung bagi masyarakat Muna bukan hal baru, karena sejak dulu masyarakatnya sudah lama mengenal dengan bercocok tanam jagung, dengan mendampingkan beberapa tanam sela lainnya seperti singkong dan tanaman sayuran yang nilai proteinnya dan zat besinya tinggi seperti kelor dan pepaya.

"Saat ini pemerintah kabupaten Muna melalui Dinas Pertanian telah memberi jaminan bahwa dengan mengembangkan tanaman jagung peningkatan kehidupan ekonomi para petani bisa semakin meningkat," ujaranya.
.
  Ilustrasi - Salah satu lokasi pengembangan jagung di Kabupaten Muna Barat. (Foto ANTARA/Azis Senong)
Sementara itu, Kadis Pertanian Muna, La Ode Anwar Agigi kepada sejumlah wartawan mengatakan,  jagung yang dihasilkan petani Muna telah mendapatkan pasaran. 

"Alhamdulillah, melaui upaya yang ditempuh oleh Dinas pertanian Muna, telah dua kali melakukan pengiriman jagung ke luar Sultra melalui tol laut. Dengan sekali pengriman sebesar 120 ton," ujar Anwar Agigi.

Bahkan kata dia, pihaknya telah melakukan kerjasama dengan dua perusahaan sebagai mitra yang menjamin dalam pemasaran yakni  PT.Tiara Mangkasti Nusanta, group Makassar dan PT. Segar Argo Nusantara Gresik. 

"Jadi kedua perusahaan ini telah terjalin kontrak suplei sebesar 5.000 ton pertahun.Jika menghitung jumlah panen sekarang ini, dengam lahan seluas 2.465 Ha, setiap tahunnya bisa menghasilkan 10.000 Ton lebih," ujarnya optimis.

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024