Kendari (ANTARA) - Seorang pasien berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) COVID-19 di Rumah Sakit Bahteramas Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), meninggal dunia.
Hal itu dibenarkan Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama RS Bahtermas Kendari, dr Sjarif Subijakto dan mengungkapkan pasien tersebut meninggal pada Senin pagi, sekitar pukul 11.00 Wita.
"Iya meninggal jam 11 tadi di ruang isolasi, pasien berstatus PDP," kata Sharif saat dikonfirmasi via WhatsApp.
Sjarief juga mengungkapkan pasien tersebut berjenis kelamin perempuan, berdomisili di Kota Kendari ini sempat dirawat dua hari di RS Bahteramas karena mengalami gejala flu, sesak nafas dan demam tinggi.
Ia menjelaskan bahwa korban pernah bepergian ke Arab Saudi menjalankan ibadah umrah dan pulang ke Indonesia pada pertengahan Februari 2020 lalu.
"Penyakitnya bisa disebut Bronkus Pronomia (BP). Kami juga gunakan prosedur perawatan Covid-19 pada pasien karena pasien PDP," tuturnya.
Pasien tersebut, kata dia, dalam pemantauan karena memiliki gejala yang cukup kompleks. Namun, diagnosa penyakitnya sebelumnya dapat disebut Bronkus Pronomia dan merupakan rujukan dari Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sultra.
Ia juga menyampaikan bahwa pasien tersebut belum sempat diuji swab, namun dokter yang menanganinya tetap menggunakan sistem perawatan seperti cara penanganan COVID-19.
Hal itu dibenarkan Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama RS Bahtermas Kendari, dr Sjarif Subijakto dan mengungkapkan pasien tersebut meninggal pada Senin pagi, sekitar pukul 11.00 Wita.
"Iya meninggal jam 11 tadi di ruang isolasi, pasien berstatus PDP," kata Sharif saat dikonfirmasi via WhatsApp.
Sjarief juga mengungkapkan pasien tersebut berjenis kelamin perempuan, berdomisili di Kota Kendari ini sempat dirawat dua hari di RS Bahteramas karena mengalami gejala flu, sesak nafas dan demam tinggi.
Ia menjelaskan bahwa korban pernah bepergian ke Arab Saudi menjalankan ibadah umrah dan pulang ke Indonesia pada pertengahan Februari 2020 lalu.
"Penyakitnya bisa disebut Bronkus Pronomia (BP). Kami juga gunakan prosedur perawatan Covid-19 pada pasien karena pasien PDP," tuturnya.
Pasien tersebut, kata dia, dalam pemantauan karena memiliki gejala yang cukup kompleks. Namun, diagnosa penyakitnya sebelumnya dapat disebut Bronkus Pronomia dan merupakan rujukan dari Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sultra.
Ia juga menyampaikan bahwa pasien tersebut belum sempat diuji swab, namun dokter yang menanganinya tetap menggunakan sistem perawatan seperti cara penanganan COVID-19.