Baubau (ANTARA) - Sebuah kapal pesiar asal Australia memuat puluhan wisatawan yang akan berlabuh di Pelabuhan Murhum, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara pada 30 Maret 2020 batal merapat diduga imbas virus corona atau COVID-19.
Wakil Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse, Senin, mengungkapkan pembatalan kunjungan kapal pesiar itu disampaikan langsung oleh agen perjalanan kapal itu kepada Pemkot Baubau pada Minggu (15/3).
"Informasi batalnya kapal pesiar datang ke Buabau itu adalah dari agen perjalanan kapal itu sendiri," ujar wakil wali kota.
Namun alasan terkait pembatalan itu, kata La Ode Monianse, dirinya tidak mengetahui persis.
"Bisa saja pembatalannya dikarenakan melihat kecendrungan global dengan banyaknya penolakan kunjungan kapal pesiar karena kasus virus Corona," ujarnya.
Meski begitu, kata Monianse, sampai saat ini Pemkot Baubau belum mengeluarkan larangan apabila ada kapal pesiar ingin berkunjung ke Kota Baubau.
Tetapi kata dia, apabila ada kapal yang akan berlabuh, maka tetap dilakukan pemeriksaan sesuai prosedur tetap (Protap) untuk mengantisipasi masuknya virus Corona.
Pihak dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kendari Wilayah Baubau, kapal pesiar yang akhirnya batal berlabuh di Baubau itu memuat 44 orang penumpang terdiri dari 41 orang warga negara Australia dan tiga orang dari Indonesia serta ada 31 kru kapal.
Sebelumnya KKP wilayah Baubau telah melakukan pemeriksaan terhadap penumpang dan ABK Kapal pesiar itu saat hendak mengunjungi Pulau Sagori di Kabaena, Kabupaten Bombana, beberapa waktu lalu. Dari hasil pemeriksaan tersebut semua penumpang dan ABK dinyatakan negative COVID-19.
Wakil Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse, Senin, mengungkapkan pembatalan kunjungan kapal pesiar itu disampaikan langsung oleh agen perjalanan kapal itu kepada Pemkot Baubau pada Minggu (15/3).
"Informasi batalnya kapal pesiar datang ke Buabau itu adalah dari agen perjalanan kapal itu sendiri," ujar wakil wali kota.
Namun alasan terkait pembatalan itu, kata La Ode Monianse, dirinya tidak mengetahui persis.
"Bisa saja pembatalannya dikarenakan melihat kecendrungan global dengan banyaknya penolakan kunjungan kapal pesiar karena kasus virus Corona," ujarnya.
Meski begitu, kata Monianse, sampai saat ini Pemkot Baubau belum mengeluarkan larangan apabila ada kapal pesiar ingin berkunjung ke Kota Baubau.
Tetapi kata dia, apabila ada kapal yang akan berlabuh, maka tetap dilakukan pemeriksaan sesuai prosedur tetap (Protap) untuk mengantisipasi masuknya virus Corona.
Pihak dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kendari Wilayah Baubau, kapal pesiar yang akhirnya batal berlabuh di Baubau itu memuat 44 orang penumpang terdiri dari 41 orang warga negara Australia dan tiga orang dari Indonesia serta ada 31 kru kapal.
Sebelumnya KKP wilayah Baubau telah melakukan pemeriksaan terhadap penumpang dan ABK Kapal pesiar itu saat hendak mengunjungi Pulau Sagori di Kabaena, Kabupaten Bombana, beberapa waktu lalu. Dari hasil pemeriksaan tersebut semua penumpang dan ABK dinyatakan negative COVID-19.