Indramayu (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy memastikan 69 anak buah kapal (ABK) Diamond Princess yang akan diobservasi di Pulau Sebaru Kecil semua dinyatakan telah sehat oleh otoritas Pemerintah Jepang.
"Mereka yang bisa berangkat ini, hanyalah yang dinyatakan sehat," kata Muhadjir di Indramayu, Jawa Barat, Minggu.
Menurutnya prosedur yang telah ditetapkan untuk pemulangan ABK Diamond Princess semua harus mempunyai sertifikasi sehat dari otoritas setempat.
Jadi, katanya, dipastikan 69 ABK yang pulang dan akan diobservasi di Pulau Sebaru Kecil dalam keadaan sehat, namun Pemerintah Indonesia tetap menjalankan observasi selama 14 hari untuk lebih meyakinkan.
"Kalau prosedur mereka yang akan dievakuasi ini harus mendapatkan pernyataan atau sertifikasi sehat dari otoritas Jepang," ujarnya.
Dia mengatakan sebelumnya memang hanya ada 68 ABK yang akan diobservasi di Pulau Sebaru Kecil, namun dalam perjalanannya ada satu lagi yang sebelumnya positif, kemudian sembuh.
"Jadi semula ada 68 orang, namun yang sebelumnya dinyatakan positif kemudian dinyatakan sembuh kemudian ikut pulang, semua berjumlah 69 ABK," katanya.
Sebelumnya Muhadjir juga mengecek KRI dr Soeharso di Pelabuhan PLN Sumuradem, Kabupaten Indramayu, untuk memastikan kesiapan penjemputan 69 ABK Diamond Princess.
Muhadjir mengatakan nantinya ABK Diamond Princess akan mendarat di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) atau Kertajati, setelah itu akan langsung dibawa menggunakan bus ke Pelabuhan PLN Sumuradem.
Kemudian setelah sampai di KRI dr Soeharso, semua ABK akan langsung dibawa ke fasilitas observasi di Pulau Sebaru Kecil.
"Mereka yang bisa berangkat ini, hanyalah yang dinyatakan sehat," kata Muhadjir di Indramayu, Jawa Barat, Minggu.
Menurutnya prosedur yang telah ditetapkan untuk pemulangan ABK Diamond Princess semua harus mempunyai sertifikasi sehat dari otoritas setempat.
Jadi, katanya, dipastikan 69 ABK yang pulang dan akan diobservasi di Pulau Sebaru Kecil dalam keadaan sehat, namun Pemerintah Indonesia tetap menjalankan observasi selama 14 hari untuk lebih meyakinkan.
"Kalau prosedur mereka yang akan dievakuasi ini harus mendapatkan pernyataan atau sertifikasi sehat dari otoritas Jepang," ujarnya.
Dia mengatakan sebelumnya memang hanya ada 68 ABK yang akan diobservasi di Pulau Sebaru Kecil, namun dalam perjalanannya ada satu lagi yang sebelumnya positif, kemudian sembuh.
"Jadi semula ada 68 orang, namun yang sebelumnya dinyatakan positif kemudian dinyatakan sembuh kemudian ikut pulang, semua berjumlah 69 ABK," katanya.
Sebelumnya Muhadjir juga mengecek KRI dr Soeharso di Pelabuhan PLN Sumuradem, Kabupaten Indramayu, untuk memastikan kesiapan penjemputan 69 ABK Diamond Princess.
Muhadjir mengatakan nantinya ABK Diamond Princess akan mendarat di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) atau Kertajati, setelah itu akan langsung dibawa menggunakan bus ke Pelabuhan PLN Sumuradem.
Kemudian setelah sampai di KRI dr Soeharso, semua ABK akan langsung dibawa ke fasilitas observasi di Pulau Sebaru Kecil.