Kendari (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara, mengajak masyarakat agar menjaga kebersihan lingkungan, baik di dalam maupun di luar rumah, demi mencegah terjadinya penyakit demam berdarah dangue (DBD) di musim hujan ini.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Kendari drg Rahminingrum mengatakan dari tahun ke tahun, hampir semua kelurahan di Kota Kendari terdapat kasus demam berdarah, namun ia tidak merinci jumlah kasusnya.

"Kenapa hal ini bisa terjadi? Kami menelusuri, demam berdarah adalah salah satu penyakit karena lingkungan yang tidak bersih," katanya di Kendari, Jumat.

Ia menjelaskan, jika ada virus DBD maka akan ada penderita DBD, namun sebaliknya, kata dia, jika tidak ada nyamuk pembawa virus penyakit itu, maka tidak akan terjadi DBD kepada masyarakat.

"Masalahnya ada virusnya, banyak nyamuk yang bawa virusnya, maka proses penularan terjadi. Artinya bagaimana intervensi supaya demam berdarah menurun, maka jangan pelihara nyamuk dengan cara berantas dari masih jadi jentik nyamuk," jelasnya.

Baca juga: Dinkes Sulawesi Tenggara ingatkan masyarakat waspadai penyakit DBD

Sebetulnya, kata dia, pencegahan demam berdarah dengue itu masih paling efektif adalah dengan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) DBD dengan cara konvensional, yaitu menutup, menguras dan mengubur (3M). Selain itu, katanya, jika keluar di pagi dan sore hari agar menggunakan 'lotion' serta menggunakan kelambu saat tidur di malam hari.

Ia mengungkapkan, untuk jumlah kasus DBD di Tahun 2019 sekitar 400 orang, dimana yang paling puncak yaitu di Tahun 2015 di atas 1.000 orang. Ia juga mengatakan bulan Januari, Februari dan Maret merupakan fase puncak DBD dari tahun ke tahunnya.

"Sebenarnya nyamuk demam berdarah aedes aegypti itu jentik nyamuk hidup di air bersih. Artinya nyamuk aedes aegypti tidak hidup di selokan yang kotor, tapi ada di bak mandi kita, ada di vas bunga, ada di gantungan baju dan seterusnya," katanya.

Selain itu, kata dia, banyak nyamuk bertelur pada ban ban terbuka atau tempurung kelapa. Pada saat kemarau dia (nyamuk aedes aegypti) dia tidur, tapi setelah kena hujan jentik-jentik nyamuk itu akan menetas.

Sehingga ia mengimbau kepada seluruh masyarakat Kota Kendari agar mengutamakan kebersihan lingkungannya masing-masing, baik dalam maupun di luar rumah, demi mencegah terjadinya penyakit demam berdarah.  

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024