Kendari (ANTARA) - Wali Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Sulkarnain Kadir mengatakan dengan adanya digitalisasi data akan memudahkan banyak pihak baik itu yang didata maupun nanti yang akan memanfaatkan data termasuk pengambil kebijakan.

Hal itu disampaikan Sulkarnain Kadir, saat membuka Rapat Koordinasi Sensus Penduduk 2020 dengan tema Kolaborasi Menuju Satu Data Kependudukan yang digelar oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kendari, Senin.

"Data itu akan menjadi referensi utama kita dalam mengambil kebijakan. Kalau data yang kita rujuk itu tidak valid, tidak akurat dan tidak update tentu kebijakan yang kita ambil kemudian nantinya menjadi bias dan penyimpangan," kata Sulkarnain.

Ia juga mengatakan, nantinya setiap data yang dihasilkan baik itu dari BPS, Kementerian Sosial, dan instansi lainnya akan disinkronkan menjadi satu. Sehingga tidak terjadi lagi saling klaim kebenaran data.

"Contohnya data kemiskinan, klaim data Dinas Sosial, Dinas Kesehatan juga klaim, ada lagi stakeholder yang terkait. Sehingga sulit bagi kami untuk mengambil kebijakan. Data itu sangat penting, sebab kalau data yang kita rujuk tidak valid tentu akibatnya kebijakan yang diambil jadi bias," tuturnya. Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir (ketiga kanan), bersama Kepala BPS Kendari, Martini (kedua kanan) dan stakeholder lainnya usai pembukaan Rapat Koordinasi Sensus Penduduk 2020 dengan tema Kolaborasi Menuju Satu Data Kependudukan yang digelar oleh BPS Kota Kendari, Senin (27/1/2020). (ANTARA/Harianto)

Ia juga mengatakan dengan adanya data yang akurat maka daerah Kota Kendari bisa berkembang dan maju. Karena dengan adanya data yang akurat maka dengan mudah dilakukan analisa, proyeksi apa yang bisa dan maksimal dilakukan di Kota Kendari.

"Sulit kita mengajak pihak-pihak untuk terlibat mengambil bagian pembangunan di daerah kita khususnya di Kota Kendari kalau data kita tidak sediakan dengan baik. Maka dengan disediakannya data yang valid dan bisa terbaca dengan baik dan bisa menggambarkan potensi daerah kita secara baik maka beberapa pihak akan tertarik untuk berinvestasi," ungkapnya.

Sehingga ia meminta semua pihak terkait terutama para camat dan lurah agar mendampingi dan ambil bagian dalam proses pendataan yang dilakukan oleh BPS Kendari.

Sementara itu, Kepala BPS Kendari, Martini mengatakan metode pelaksanaan sensus penduduk 2020 menggunakan metode kombinasi yaitu sensus secara online (daring) dan wawancara langsung atau manual.

"Pelaksanaannya dua kali berbeda dari tahun sebelumnya berbeda dengan tahun 2010. Kali ini ada namanya sensus mandiri atau sensus online dan ada pula wawancara langsung ke rumah tangga," katanya.  

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024