Kendari (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra) telah menetapkan jadwal pelaksanaan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) pada 2020 selama empat hari, 2-5 Februari 2020.
Sekretaris Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Buton, La Ode Wahab, di Buton, Senin, menyebutkan pelamar yang dinyatakan memenuhi syarat berjumlah 3.972 orang, sedangkan pendistribusian kartu ujian sudah dilakukan secara bertahap.
Dia mengatakan dalam pelaksanaan Tes SKD secara mandiri itu, panitia telah menyiapkan sekirar 250 komputer yang dipinjam dari sejumlah Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Pasarwajo, termasuk meja dan kursinya.
"Tata tertibnya tidak jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Bagi yang melanggar sesuai dengan tatibnya akan tetap diberikan sanksi. Contohnya, pada saat pelaksanaan ujian ada yang kedapatan membawa HP (telepon seluler) ataupun melanggar peraturan yang telah disampaikan sebelumnya, maka akan dikeluarkan,” kata La Ode Wahab.
Baca juga: 31 peserta CPNS Buton lolos tes SKD
Secara teknis, katanya, persiapan panitia kini mulai menata meja, kursi, komputer, dan jaringan.
Ia optimistis dengan mematuhi seluruh peraturan perundang-undangan dan peraturan menteri, pelaksanaan tes CPNS di Buton akan berjalan bersih dan transparan.
"Insyaallah tidak akan ada joki di Kabupaten Buton. Berbicara joki itu tentu tidak menutup kemungkinan juga, namanya manusia karena peralatan itu semua juga dibuat oleh manusia. Inyaallah kami tetap akan patuhi sesuai apa yang diamanatkan oleh UU dan peraturan penteri," katanya.
Demi menjaga keamanan dan kelancaran seluruh rangkaian pelakasanaan tes, kata La Ode Wahab, panitia juga telah berkoordinasi dengan aparat keamanan, baik TNI/Polri maupun Satpol PP, termasuk pihak PLN dan operator jaringan.
Sekretaris Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Buton, La Ode Wahab, di Buton, Senin, menyebutkan pelamar yang dinyatakan memenuhi syarat berjumlah 3.972 orang, sedangkan pendistribusian kartu ujian sudah dilakukan secara bertahap.
Dia mengatakan dalam pelaksanaan Tes SKD secara mandiri itu, panitia telah menyiapkan sekirar 250 komputer yang dipinjam dari sejumlah Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Pasarwajo, termasuk meja dan kursinya.
"Tata tertibnya tidak jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Bagi yang melanggar sesuai dengan tatibnya akan tetap diberikan sanksi. Contohnya, pada saat pelaksanaan ujian ada yang kedapatan membawa HP (telepon seluler) ataupun melanggar peraturan yang telah disampaikan sebelumnya, maka akan dikeluarkan,” kata La Ode Wahab.
Baca juga: 31 peserta CPNS Buton lolos tes SKD
Secara teknis, katanya, persiapan panitia kini mulai menata meja, kursi, komputer, dan jaringan.
Ia optimistis dengan mematuhi seluruh peraturan perundang-undangan dan peraturan menteri, pelaksanaan tes CPNS di Buton akan berjalan bersih dan transparan.
"Insyaallah tidak akan ada joki di Kabupaten Buton. Berbicara joki itu tentu tidak menutup kemungkinan juga, namanya manusia karena peralatan itu semua juga dibuat oleh manusia. Inyaallah kami tetap akan patuhi sesuai apa yang diamanatkan oleh UU dan peraturan penteri," katanya.
Demi menjaga keamanan dan kelancaran seluruh rangkaian pelakasanaan tes, kata La Ode Wahab, panitia juga telah berkoordinasi dengan aparat keamanan, baik TNI/Polri maupun Satpol PP, termasuk pihak PLN dan operator jaringan.