Surabaya (ANTARA) - Penyanyi Tata Janeeta memenuhi panggilan Kepolisian Daerah Jawa Timur di Surabaya untuk diperiksa sebagai saksi atas kasus investasi bodong “MeMiles” yang dijalankan PT Kam and Kam, Rabu.
Pelantun lagu "Penipu Hati" tersebut datang ke Mapolda Jatim pada pukul 14.30 WIB dengan mengenakan blazer abu-abu dan langsung menuju ke gedung Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jatim tanpa banyak berkomentar.
"Saya sendirian. Nanti dulu, biar saya masuk dulu, nanti kita bicara ya," kata mantan personel duo Mahadewi itu.
Tata Janeeta merupakan artis kelima yang diperiksa Polda Jatim. sebelumnya penyanyi Pinkan Mambo, Eka Deli, Marcello Tahitoe atau Ello serta desainer Adji Notogeoro juga menjalani pemeriksaan.
Selain artis, Polda Jatim juga memeriksa Ari Haryo Wibowo Harjojudanto alias Ari Haryo Sigit (AHS) cucu mantan Presiden Soeharto.
Kasus investasi bodong "MeMiles" dibongkar oleh Direktorat Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Jawa Timur.
Dalam kasus ini polisi telah menetapkan lima tersangka yaitu Direktur PT Kam and Kam Kamal Tarachan, manajer Suhanda, dr Eva Martini Luisa sebagai motivator, Prima Hendika selaku Kepala Tim IT Memiles, serta Sri Wiwit yaitu orang kepercayaan direktur PT Kam and Kam dan bertugas membagi reward ke para anggota.
Polisi juga menyita barang bukti uang tunai dari tersangka sebesar Rp128 miliar, 20 unit mobil, dua unit sepeda motor, serta puluhan barang elektronik dan beberapa aset berharga lainnya.
Pelantun lagu "Penipu Hati" tersebut datang ke Mapolda Jatim pada pukul 14.30 WIB dengan mengenakan blazer abu-abu dan langsung menuju ke gedung Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jatim tanpa banyak berkomentar.
"Saya sendirian. Nanti dulu, biar saya masuk dulu, nanti kita bicara ya," kata mantan personel duo Mahadewi itu.
Tata Janeeta merupakan artis kelima yang diperiksa Polda Jatim. sebelumnya penyanyi Pinkan Mambo, Eka Deli, Marcello Tahitoe atau Ello serta desainer Adji Notogeoro juga menjalani pemeriksaan.
Selain artis, Polda Jatim juga memeriksa Ari Haryo Wibowo Harjojudanto alias Ari Haryo Sigit (AHS) cucu mantan Presiden Soeharto.
Kasus investasi bodong "MeMiles" dibongkar oleh Direktorat Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Jawa Timur.
Dalam kasus ini polisi telah menetapkan lima tersangka yaitu Direktur PT Kam and Kam Kamal Tarachan, manajer Suhanda, dr Eva Martini Luisa sebagai motivator, Prima Hendika selaku Kepala Tim IT Memiles, serta Sri Wiwit yaitu orang kepercayaan direktur PT Kam and Kam dan bertugas membagi reward ke para anggota.
Polisi juga menyita barang bukti uang tunai dari tersangka sebesar Rp128 miliar, 20 unit mobil, dua unit sepeda motor, serta puluhan barang elektronik dan beberapa aset berharga lainnya.