Kendari (ANTARA) - Ketua Forum Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan Idustri Kecil dan Menengah (IKM) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Abdul Hakim mengatakan dengan pemanfaatan teknologi (e-commerce) dalam memasarkan produk UMKM, maka pangsa pasaranya akan luas.
"Sekarang pelaku UMKM itu bukan lagi zaman dulu, sekarang bagaimana kita ajarkan e-commerce, produk yang bisa dijual lewat daring (online)," kata Abdul Hakim, di Kendari, Sabtu.
Ia mengungkapkan, dengan pemanfaatan e-commerce, maka pemasaran produk dari para pelaku UMKM tidak perlu lagi membuka toko dalam memasarkan produknya.
"Kedepannya tidak perlu membuka lagi toko karena kedepannya mereka bisa jual produknya lewat e-commerce tadi sehingga pangsa pasar semakin luas, bukan hanya satu daerah yang bisa membeli, tetapi semua daerah yang ada akses internet," katanya.
Ia mengungkapkan, tentu dengan kemampuan para pelaku UMKM dalam memanfaatkan perkembangan teknologi dalam menjalankan usahannya seperti youtube, facebook bahkan whatsapp itu sangat positif dalam membantu pemasaran produk dari para pelaku UMKM.
"Mereka sudah baca mereka di situ, sudah bisa transaksi penjualan tanpa ketemu dengan pelaku atau pembeli, tapi lewat website itu tadi lewat e-commerce itu, kita bisa transaksi dengan konsumen tanpa harus bertemu dengan si pembeli dengan adanya teknologi," tuturnya.
Dalam kesempatan itu, ia mengungkapkan dalam mendorong kemampuan para pelaku UMKM di Sulawesi Tenggara tentang bagaimana sistem pemasaran melalui e-commerce, pihaknya telah melakukan kerja sama dengan pihak OJK, berbagi bank seperti BI dan BRI.
"Alhamdulillah sudah banyak kita saling bekerja sama dengan OJK, Bank Indonesia, BRI, Toko Pedia dan yang lain-lain. Selalu ada pelatihan pelatihan e-commerce untuk memperkenalkan teknologi lewat penjualan online (daring)," tutupnya.
"Sekarang pelaku UMKM itu bukan lagi zaman dulu, sekarang bagaimana kita ajarkan e-commerce, produk yang bisa dijual lewat daring (online)," kata Abdul Hakim, di Kendari, Sabtu.
Ia mengungkapkan, dengan pemanfaatan e-commerce, maka pemasaran produk dari para pelaku UMKM tidak perlu lagi membuka toko dalam memasarkan produknya.
"Kedepannya tidak perlu membuka lagi toko karena kedepannya mereka bisa jual produknya lewat e-commerce tadi sehingga pangsa pasar semakin luas, bukan hanya satu daerah yang bisa membeli, tetapi semua daerah yang ada akses internet," katanya.
Ia mengungkapkan, tentu dengan kemampuan para pelaku UMKM dalam memanfaatkan perkembangan teknologi dalam menjalankan usahannya seperti youtube, facebook bahkan whatsapp itu sangat positif dalam membantu pemasaran produk dari para pelaku UMKM.
"Mereka sudah baca mereka di situ, sudah bisa transaksi penjualan tanpa ketemu dengan pelaku atau pembeli, tapi lewat website itu tadi lewat e-commerce itu, kita bisa transaksi dengan konsumen tanpa harus bertemu dengan si pembeli dengan adanya teknologi," tuturnya.
Dalam kesempatan itu, ia mengungkapkan dalam mendorong kemampuan para pelaku UMKM di Sulawesi Tenggara tentang bagaimana sistem pemasaran melalui e-commerce, pihaknya telah melakukan kerja sama dengan pihak OJK, berbagi bank seperti BI dan BRI.
"Alhamdulillah sudah banyak kita saling bekerja sama dengan OJK, Bank Indonesia, BRI, Toko Pedia dan yang lain-lain. Selalu ada pelatihan pelatihan e-commerce untuk memperkenalkan teknologi lewat penjualan online (daring)," tutupnya.