Kendari (ANTARA) - Pelaksanaan lelang kendaraan dinas (randis) terbuka yang diselenggarakan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Sulawesi Tenggara (Sultra) bekerja sama dengan BPKAD melebih target dari harga kendaraan yang ditargetkan.

"Kalau sebelumnya harga seluruhnya kendaraan dinas yang berjumlah 45 unit yang terdiri dari roda empat 27 unit dan roda dua 18 yang ditargetkan sekitar Rp1 miliar, setelah melalui lelang dengan harga tertinggi dari peserta lelang, justru nilainya hampir mencapai angka Rp2 miliar," kata Kepala Dinas BPKAD Sultra, Isma di Kendari, Jumat.

Proses lelang kendaraan dinas yang diikuti dari sejumlah pejabat lingkup Pemprtov Sultra, dan masyarakat berlangsung di ruang pertemuan kantor BPKAD Sultra, yang dipimpin dari pejabat kantor KPKNL Kendari sebagai juru lelang, Amir dan pejabat BPKAD yang diwakili Kepala Bidang Pengelolaan Aset Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Setda Provinsi Sultra, Abdul Rajab.

Dalam proses lelang yang diikuti hampir 100 orang peserta itu terlebih dahulu, setiap peserta lelang melengkapi berkas persyaratan yang telah ditetapkan pihak kantor Lelang seperti, uang jaminan yang sudah terbayar melalui rekening negara, identitas (KTP) serta NPWP.

"Jadi syarat setiap peserta lelang adalah wajib memasukkan uang muka sebesar 20 persen dari nilai harga kendaraan yang dilelang," kata Kepala Dinas BPKAD Sultra Isma seraya menambahkan, bila kendaraan roda empat itu seharga Rp100 juta, maka peserta lelang membayar uang pendaftaran sebesar Rp20 juta.

Menurut Isma, proses lelang terbuka tahun ini merupakan pertama kali dilakukan, dimana pesertanya bukan hanya dari pegawai maupun pejabat lingkup Pemerintah Provinsi namun sengaja dibuka untuk umum.

Lelang terbuka yang awalnya dimulai sekitar 13.30 Wita itu alami penundaan waktu hingga baru dilaksanakan sekitar pukul 15.20 Wita, karena dari sejumlah peserta lelang ada beberapa diantara mereka yang tidak membawa kartu identitas yang diisyaratkan pihak KPKNL.
  Kendaraan dinas roda dua dan roda empat milik Pemprov Sultra yang dilelang secara terbuka di kantor BPKAD Sultra dilakukan oleh kantor kekayaan dan lelang negara Kendari. (foto Antara/Azis Senong)
Menariknya pada kegiatan lelang terbuka tersebut, banyak pejabat maupun mantan pejabat lingkup Setda Provinsi ikut diantaranya, Ali Akbar (kapala Biro Pemerintahan), Aslaman (karo Umum) La Ongke (mantan Kepala Dinas Arsip dan perpustakaan) dan Ny Isma (Kadis BPKAD) Sultra.

Dari sekian pejabat maupun mantan pejabat itu sekaligus ikut sebagai peserta lelang dengan harapan untuk membeli kendaraan yang memang sudah dipakai selama beberapa tahun dengan kondisi yang masih layak digunakan sebagai kendaraan pribadi nantinya.

Baca juga: KPKNL Sulawesi Tenggara akan Lelang 45 kendaraan dinas

Sebagai contoh, Mantan pejabat La Ongke dengan jenis kendaraan Kijang Inova tahun pemakaian lebih dari 10 tahun, dari pihak kantor lelang dengan memasan harga terendah Rp64 juta, setelah lelang terbuka peserta menawar dengan harga tertinggi hingga Rp73 juta.

Begitu pula dengan kendaraan dinas yang digunakan Ny Isma, jenis kijang Inova pemakaian di bawa tujuh tahun dengan harga tertinggi Rp120 juta dan kendraan dinas Biro Umum jenis Honda Cr-vi pemakaian 10 tahun peserta lelang menetapkan harga tertinggi Rp153 juta.

Sementara satu-satunya kendaraan Toyota Fortuner yang merupakan kendaraan dinas Bappeda Sultra, peserta memutsukan harga tertinggi Rp183 juta dari harga dasar yang ditetapkan pihak lelang seharga Rp160 juta.

"Yang pasti bahwa setiap peserta lelang yang menjadi pemenang/pembeli kendaraan dinas, diberi waktu paling lama 4-5 hari terhitung sejak hari lelang untuk melunasi harga kendaraan yang telah ditetapkan sebagai pemiliknya," ujar petugas Lelang.  

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024