Makassar (ANTARA) - Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VII Sulawesi menjamin stok BBM dan LPG menghadapi Natal dan menjelang Tahun Baru 2020 aman.
"Keamanan stok untuk BBM dan LPG terjamin untuk wilayah Sulawesi," kata
Unit Manager Communication dan CSR Pertamina MOR VII Sulawesi Hatim Ilwan di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat.
Secara nasional, kata dia, telah dinyatakan ketersediaan bahan bakar dan LPG terjamin, begitupun di wilayah kerja Pertamina di Sulawesi.
Untuk Sulawesi, sebut dia, ketahanan stok produk didukung 17 terminal bahan bakar minyak (TBBM), tujuh depot pengisian pesawat udara (DPPU) serta lima depot LPG.
"Kami juga memiliki 18 titik BBM satu harga yang sudah beroperasi semua di Sulawesi," ujar Hatim.
Baca juga: Pertamina Pastikan Stok BBM di Sultra Aman
Sebelumnya, Pertamina kembali menegaskan stok BBM dan LPG secara nasional dalam keadaan aman. Bahkan Pertamina juga telah menyiapkan tambahan suplai untuk mengantisipasi lonjakan permintaan BBM dan LPG yang biasanya meningkat di penghujung tahun, menjelang Natal dan Tahun Baru.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina Fajriyah Usman melalui siaran persnya menyatakan, saat ini stok BBM nasional mencapai 25 hari sementara stok LPG mencapai 15 hari, dan angka tersebut dinamis, mengikuti trend peningkatan menjelang natal dan tahun baru.
“Menghadapi Natal dan Tahun Baru nanti stok BBM dan LPG sangat aman sejalan dengan optimalisasi kilang dan teknologi yang diterapkan, sehingga bisa lebih mudah mengolah minyak mentah menjadi berbagai produk BBM,” ujar Fajriyah.
Selain stok aman, Fajriyah menambahkan, beberapa produk BBM diantaranya avtur dan solar bahkan dalam kondisi surplus, dan Pertamina sudah mandiri dalam mengolah solar dan avtur sejak bulan Maret dan April, sehingga Pertamina dapat melakukan ekspor pada pertengahan 2019.
“Peningkatan stok BBM juga didukung suplai minyak mentah domestik dari KKKS yang beroperasi di Indonesia, sehingga ketahanan kilang semakin meningkat," sebut Fajriyah.
Menurut dia, Pertamina juga memiliki infrastruktur energi yang luas hingga pelosok negeri. Pertamina memiliki 112 TBBM, 9.677 KM jalur pipa, ± 10.000 mobil tangki dan 6.781 SPBU di seluruh Indonesia. Pertamina memiliki jaringan infrastruktur yang lengkap untuk distribusi.
"Ada juga skema distribusi reguler, alternatif dan emergency untuk memastikan ketersediaan BBM untuk masyarakat," katanya
“Pertamina juga telah membangun 161 titik BBM Satu Harga untuk mendistribusikan BBM hingga ke wilayah pelosok atau yang dikenal dengan 3T, terdepan, terpencil dan terluar," ujar dia.
"Keamanan stok untuk BBM dan LPG terjamin untuk wilayah Sulawesi," kata
Unit Manager Communication dan CSR Pertamina MOR VII Sulawesi Hatim Ilwan di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat.
Secara nasional, kata dia, telah dinyatakan ketersediaan bahan bakar dan LPG terjamin, begitupun di wilayah kerja Pertamina di Sulawesi.
Untuk Sulawesi, sebut dia, ketahanan stok produk didukung 17 terminal bahan bakar minyak (TBBM), tujuh depot pengisian pesawat udara (DPPU) serta lima depot LPG.
"Kami juga memiliki 18 titik BBM satu harga yang sudah beroperasi semua di Sulawesi," ujar Hatim.
Baca juga: Pertamina Pastikan Stok BBM di Sultra Aman
Sebelumnya, Pertamina kembali menegaskan stok BBM dan LPG secara nasional dalam keadaan aman. Bahkan Pertamina juga telah menyiapkan tambahan suplai untuk mengantisipasi lonjakan permintaan BBM dan LPG yang biasanya meningkat di penghujung tahun, menjelang Natal dan Tahun Baru.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina Fajriyah Usman melalui siaran persnya menyatakan, saat ini stok BBM nasional mencapai 25 hari sementara stok LPG mencapai 15 hari, dan angka tersebut dinamis, mengikuti trend peningkatan menjelang natal dan tahun baru.
“Menghadapi Natal dan Tahun Baru nanti stok BBM dan LPG sangat aman sejalan dengan optimalisasi kilang dan teknologi yang diterapkan, sehingga bisa lebih mudah mengolah minyak mentah menjadi berbagai produk BBM,” ujar Fajriyah.
Selain stok aman, Fajriyah menambahkan, beberapa produk BBM diantaranya avtur dan solar bahkan dalam kondisi surplus, dan Pertamina sudah mandiri dalam mengolah solar dan avtur sejak bulan Maret dan April, sehingga Pertamina dapat melakukan ekspor pada pertengahan 2019.
“Peningkatan stok BBM juga didukung suplai minyak mentah domestik dari KKKS yang beroperasi di Indonesia, sehingga ketahanan kilang semakin meningkat," sebut Fajriyah.
Menurut dia, Pertamina juga memiliki infrastruktur energi yang luas hingga pelosok negeri. Pertamina memiliki 112 TBBM, 9.677 KM jalur pipa, ± 10.000 mobil tangki dan 6.781 SPBU di seluruh Indonesia. Pertamina memiliki jaringan infrastruktur yang lengkap untuk distribusi.
"Ada juga skema distribusi reguler, alternatif dan emergency untuk memastikan ketersediaan BBM untuk masyarakat," katanya
“Pertamina juga telah membangun 161 titik BBM Satu Harga untuk mendistribusikan BBM hingga ke wilayah pelosok atau yang dikenal dengan 3T, terdepan, terpencil dan terluar," ujar dia.