Kendari (ANTARA) -
PT Pertamina kembali menegaskan stok bahan bakar minyak (BBM) dan LPG di Sulawesi Tenggara (Sultra) dan sulawesi secara umum dalam keadaan aman atau terjamin hingga pergantian tahun.
Unit Manager Communication dan CSR PT Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VII, Hatim Ilwan, saat dihubungi dari Makassar, Kamis, mengatakan, di Sulawesi ketahanan stok produk kami didukung oleh 17 terminal bahan bakar minyak (TBBM), 7 Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) dan 5 Depot LPG.
"Kami juga memiliki 18 titik BBM satu harga yang sudah beroperasi semua di Sulawesi, salah satunya berada di Kabupaten Konawe Kepulauan, Sultra," ujarnya.
Pertamina kata dia, juga telah menyiapkan tambahan suplai untuk mengantisipasi lonjakan permintaan BBM dan LPG yang biasanya meningkat di penghujung tahun, menjelang Natal dan Tahun Baru.
Baca juga: Pertamina: Tidak Ada Pengurangan Jatah BBM di Sultra
Sebelumnya, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fajriyah Usman, menyatakan, saat ini secara umum stok BBM nasional mencapai 25 hari sementara stok LPG mencapai 15 hari, dan angka tersebut dinamis, mengikuti trend peningkatan menjelang natal dan tahun baru.
“Menghadapi Natal dan Tahun Baru nanti stok BBM dan LPG sangat aman sejalan dengan optimalisasi kilang dan teknologi yang diterapkan, sehingga bisa lebih mudah mengolah minyak mentah menjadi berbagai produk BBM,” ujarnya.
Selain stok aman, Fajriyah menambahkan, beberapa produk BBM diantaranya avtur dan solar bahkan dalam kondisi surplus, dan Pertamina sudah mandiri dalam mengolah solar dan avtur sejak bulan Maret dan April, sehingga Pertamina dapat melakukan ekspor pada pertengahan 2019.
“Peningkatan stok BBM juga didukung suplai minyak mentah domestik dari KKKS yang beroperasi di Indonesia, sehingga ketahanan kilang semakin meningkat,” imbuh Fajriyah.
Menurut Fajriyah, Pertamina juga memiliki infrastruktur energi yang luas hingga pelosok negeri. Pertamina memiliki 112 TBBM, 9.677 KM jalur pipa, ± 10.000 mobil tangki dan 6.781 SPBU di seluruh Indonesia.
Pertamina memiliki jaringan infrastruktur yang lengkap untuk distribusi. "Dan ada juga skema distribusi reguler, alternatif dan emergency untuk memastikan ketersediaan BBM untuk masyarakat," tambahnya.
“Pertamina juga telah membangun 161 titik BBM Satu Harga untuk mendistribusikan BBM hingga ke wilayah pelosok atau yang dikenal dengan 3T, terdepan, terpencil dan terluar,” pungkasnya.
PT Pertamina kembali menegaskan stok bahan bakar minyak (BBM) dan LPG di Sulawesi Tenggara (Sultra) dan sulawesi secara umum dalam keadaan aman atau terjamin hingga pergantian tahun.
Unit Manager Communication dan CSR PT Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VII, Hatim Ilwan, saat dihubungi dari Makassar, Kamis, mengatakan, di Sulawesi ketahanan stok produk kami didukung oleh 17 terminal bahan bakar minyak (TBBM), 7 Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) dan 5 Depot LPG.
"Kami juga memiliki 18 titik BBM satu harga yang sudah beroperasi semua di Sulawesi, salah satunya berada di Kabupaten Konawe Kepulauan, Sultra," ujarnya.
Pertamina kata dia, juga telah menyiapkan tambahan suplai untuk mengantisipasi lonjakan permintaan BBM dan LPG yang biasanya meningkat di penghujung tahun, menjelang Natal dan Tahun Baru.
Baca juga: Pertamina: Tidak Ada Pengurangan Jatah BBM di Sultra
Sebelumnya, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fajriyah Usman, menyatakan, saat ini secara umum stok BBM nasional mencapai 25 hari sementara stok LPG mencapai 15 hari, dan angka tersebut dinamis, mengikuti trend peningkatan menjelang natal dan tahun baru.
“Menghadapi Natal dan Tahun Baru nanti stok BBM dan LPG sangat aman sejalan dengan optimalisasi kilang dan teknologi yang diterapkan, sehingga bisa lebih mudah mengolah minyak mentah menjadi berbagai produk BBM,” ujarnya.
Selain stok aman, Fajriyah menambahkan, beberapa produk BBM diantaranya avtur dan solar bahkan dalam kondisi surplus, dan Pertamina sudah mandiri dalam mengolah solar dan avtur sejak bulan Maret dan April, sehingga Pertamina dapat melakukan ekspor pada pertengahan 2019.
“Peningkatan stok BBM juga didukung suplai minyak mentah domestik dari KKKS yang beroperasi di Indonesia, sehingga ketahanan kilang semakin meningkat,” imbuh Fajriyah.
Menurut Fajriyah, Pertamina juga memiliki infrastruktur energi yang luas hingga pelosok negeri. Pertamina memiliki 112 TBBM, 9.677 KM jalur pipa, ± 10.000 mobil tangki dan 6.781 SPBU di seluruh Indonesia.
Pertamina memiliki jaringan infrastruktur yang lengkap untuk distribusi. "Dan ada juga skema distribusi reguler, alternatif dan emergency untuk memastikan ketersediaan BBM untuk masyarakat," tambahnya.
“Pertamina juga telah membangun 161 titik BBM Satu Harga untuk mendistribusikan BBM hingga ke wilayah pelosok atau yang dikenal dengan 3T, terdepan, terpencil dan terluar,” pungkasnya.