Kendari (ANTARA) - PT Pertamina menjamin tidak ada pengurangan jatah penyaluran bahan bakar minyak (BBM) tidak terjadi di wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra) meski saat ini terjadi antrean disejumlah SPBU setempat.
Unit Manager Communication & CSR PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) VII, Hatim Ilwan, di Kendari, Senin, mengatakan Pertamina MOR VII Branch Sulawesi Selatan dan Tenggara (Sulseltra), misalnya telah menyalurkan rata-rata 1,5 juta liter Solar per hari ke 259 SPBU di wilayah tersebut.
"Bahkan semenjak kemarin (Sabtu, 16/11) Pertamina sudah menambah penyaluran Solar sebanyak 17,3 persen di wilayah Sulseltra, menjadi sebanyak 1,8 juta liter per harinya," katanya.
Tidak hanya itu kata dia, Pertamina pun menyiagakan serta menambah ritase armada pengangkut BBM ke SPBU-SPBU di wilayah tersebut.
"Agar kebutuhan BBM di masing-masing SPBU yang disebabkan adanya peningkatan konsumsi masyarakat bisa dengan cepat juga dipenuhi," jelas Hatim.
Stok solar di 2019, Hatim memastikan, sampai saat ini masih tersedia, sampai dengan Bulan Oktober 2019, realisasi Solar subsidi untuk Sulseltra mencapai 548 juta liter.
"Masyarakat diharapkan tenang dan tidak usah khawatir. Mengisilah secara bijaksana dan sesuai kebutuhan," katanya.
Menurut Hatim, pihaknya tak memungkiri masih adanya konsumsi solar oleh pihak-pihak yang tidak sesuai Perpres 191 tahun 2014 yang sulit dicegah seperti diinformasikan masyarakat.
"Dalam Perpres disebutkan kendaraan untuk pengangkutan hasil kegiatan perkebunan dan pertambangan dengan jumlah roda lebih dari enam buah tidak diperbolehkan menggunakan Solar subsidi," katanya.
Oleh karenanya, kata Hatim, pihaknya menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk mengkonsumsi solar sesuai peruntukan. "Dukungan dari pemda, aparat keamanan dan masyarakat luas pun diharapkan guna sama-sama mengawasi agar solar dikonsumsi oleh pihak sesuai peruntukan," katanya.
Hatim berharap masyarakat juga mulai beralih ke BBM berkualitas pengganti solar seperti Dexlite maupun Pertamina Dex yang sudah tersedia di SPBU Pertamina.
"Sehingga tidak mengambil alokasi kuota konsumen yang memang berhak atas solar subsidi," pungkasnya.
Unit Manager Communication & CSR PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) VII, Hatim Ilwan, di Kendari, Senin, mengatakan Pertamina MOR VII Branch Sulawesi Selatan dan Tenggara (Sulseltra), misalnya telah menyalurkan rata-rata 1,5 juta liter Solar per hari ke 259 SPBU di wilayah tersebut.
"Bahkan semenjak kemarin (Sabtu, 16/11) Pertamina sudah menambah penyaluran Solar sebanyak 17,3 persen di wilayah Sulseltra, menjadi sebanyak 1,8 juta liter per harinya," katanya.
Tidak hanya itu kata dia, Pertamina pun menyiagakan serta menambah ritase armada pengangkut BBM ke SPBU-SPBU di wilayah tersebut.
"Agar kebutuhan BBM di masing-masing SPBU yang disebabkan adanya peningkatan konsumsi masyarakat bisa dengan cepat juga dipenuhi," jelas Hatim.
Stok solar di 2019, Hatim memastikan, sampai saat ini masih tersedia, sampai dengan Bulan Oktober 2019, realisasi Solar subsidi untuk Sulseltra mencapai 548 juta liter.
"Masyarakat diharapkan tenang dan tidak usah khawatir. Mengisilah secara bijaksana dan sesuai kebutuhan," katanya.
Menurut Hatim, pihaknya tak memungkiri masih adanya konsumsi solar oleh pihak-pihak yang tidak sesuai Perpres 191 tahun 2014 yang sulit dicegah seperti diinformasikan masyarakat.
"Dalam Perpres disebutkan kendaraan untuk pengangkutan hasil kegiatan perkebunan dan pertambangan dengan jumlah roda lebih dari enam buah tidak diperbolehkan menggunakan Solar subsidi," katanya.
Oleh karenanya, kata Hatim, pihaknya menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk mengkonsumsi solar sesuai peruntukan. "Dukungan dari pemda, aparat keamanan dan masyarakat luas pun diharapkan guna sama-sama mengawasi agar solar dikonsumsi oleh pihak sesuai peruntukan," katanya.
Hatim berharap masyarakat juga mulai beralih ke BBM berkualitas pengganti solar seperti Dexlite maupun Pertamina Dex yang sudah tersedia di SPBU Pertamina.
"Sehingga tidak mengambil alokasi kuota konsumen yang memang berhak atas solar subsidi," pungkasnya.