Kendari (ANTARA) - Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Tenggara (Sultra) menyelenggarakan pelatihan penjualan berbasis digital bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) agar menjangkau pasar lebih luas.
Walikota Kendari, Sulkarnain Kadir di Kendari, Senin, saat membuka pelatihan mengatakan mayoritas pelaku UMKM di daerah masih menggunakan cara tradisional dalam melakukan transaksinya.
"Saat ini, pelaku UMKM Kota Kendari yang sudah "Go Online" baru mencapai 300 pelaku, jumlah itu masih kecil dari target yakni 1.000 UMKM," kata Walikota Sulkarnain.
Pelatihan yang bertajuk UMKM "on boarding" tersebut , para pelaku UMKM mendapatkan pendampingan dalam memanfaatkan platform penjualan digital yang akan menjembatani kebutuhan kompetensi UMKM di era penjualan digital.
Sulkarnain menambahkan pemerintah pusat menargetkan 8 juta pelaku UMKM di Indonesia diharapkan memanfaatkan platform penjualan digital di tahun 2019.
Sementara Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sultra, Suharman Tabrani mengatakan penggunaan aplikasi online di era digital menjadi solusi para pelaku UMKM dalam memasarkan produk dengan cepat dan jangkauan lebih luas.
"Kegiatan ini diikuti 75 pelaku UMKM se-Sultra, diantaranya Buton Utara, Konawe Selatan, dan sebagian besar lainnya berasal dari Kota Kendari," kata Suharman.
Baca juga: BI Apresiasi 580 Wartawan Daerah Ikuti Pelatihan
Pelatihan pelaku UMKM salah satu bentuk kontribusi kantor Perwakilan Bank Indonesia Sultra dalam pengembangan ekosistem wirausaha di daerah ini.
Saat ini, Bank Indonesia Perwakilan Sultra memfokuskan pada program pengembangan wirausaha pada peningkatan jumlah dan kualitas wirausaha di sektor agribisnis, sektor pariwisata, dan berorientasi ekspor dalam rangka mendukung ketahanan pangan dan perbaikan struktur neraca perdagangan.
"Melalui pelatihan diharapkan produk mereka bisa dikenal lebih luas dan kegiatan usaha makin meningkat karena sudah berbasis internet," kata Manajer Fungsi Pelaksaan dan Pengembangan UMKM Bank Indonesia, Yudha Wirawan.
Walikota Kendari, Sulkarnain Kadir di Kendari, Senin, saat membuka pelatihan mengatakan mayoritas pelaku UMKM di daerah masih menggunakan cara tradisional dalam melakukan transaksinya.
"Saat ini, pelaku UMKM Kota Kendari yang sudah "Go Online" baru mencapai 300 pelaku, jumlah itu masih kecil dari target yakni 1.000 UMKM," kata Walikota Sulkarnain.
Pelatihan yang bertajuk UMKM "on boarding" tersebut , para pelaku UMKM mendapatkan pendampingan dalam memanfaatkan platform penjualan digital yang akan menjembatani kebutuhan kompetensi UMKM di era penjualan digital.
Sulkarnain menambahkan pemerintah pusat menargetkan 8 juta pelaku UMKM di Indonesia diharapkan memanfaatkan platform penjualan digital di tahun 2019.
Sementara Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sultra, Suharman Tabrani mengatakan penggunaan aplikasi online di era digital menjadi solusi para pelaku UMKM dalam memasarkan produk dengan cepat dan jangkauan lebih luas.
"Kegiatan ini diikuti 75 pelaku UMKM se-Sultra, diantaranya Buton Utara, Konawe Selatan, dan sebagian besar lainnya berasal dari Kota Kendari," kata Suharman.
Baca juga: BI Apresiasi 580 Wartawan Daerah Ikuti Pelatihan
Pelatihan pelaku UMKM salah satu bentuk kontribusi kantor Perwakilan Bank Indonesia Sultra dalam pengembangan ekosistem wirausaha di daerah ini.
Saat ini, Bank Indonesia Perwakilan Sultra memfokuskan pada program pengembangan wirausaha pada peningkatan jumlah dan kualitas wirausaha di sektor agribisnis, sektor pariwisata, dan berorientasi ekspor dalam rangka mendukung ketahanan pangan dan perbaikan struktur neraca perdagangan.
"Melalui pelatihan diharapkan produk mereka bisa dikenal lebih luas dan kegiatan usaha makin meningkat karena sudah berbasis internet," kata Manajer Fungsi Pelaksaan dan Pengembangan UMKM Bank Indonesia, Yudha Wirawan.