Kendari (ANTARA) - Atlet dayung Sulawesi Tenggara menuntut tanggung jawab pengurus Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) dan KONI segera menggelar pemusatan latihan menghadapi Prakualifikasi PON (Pra-PON).

Pelatih dayung jenis Perahu Naga, Darwin di Kendari, Selasa, mengatakan persaingan antardaerah memperebutkan tiket PON pada ajang Pra-PON yang dijadwalkan 14-22 Desember 2019 dipastikan berlangsung ketat.

"Atlet menyadari bahwa optimisme mengantongi tiket PON dapat terwujud jika didukung persiapan maksimal sebelum ajang prakualifikasi. Oleh karena itu, para atlet berharap agar segera dilaksanakan pemusatan latihan," kata Darwin mengutip permintaan pata atlet.

PODSI Sultra telah menyeleksi atlet spesialis Perahu Naga dan Kayak untuk menemukan tim inti yang akan berjuang merebut tiket PON XX/2020.

Seleksi yang diikuti puluhan atlet telah menghasilkan 14 atlet putra-putri jenis Perahu Naga dan 14 atlet putra-putri jenis Kayak.

Pelatih dayung lainnya, Sofian mengakui sulit memprediksi peta kekuatan daerah lain pada ajang prakualifikasi.

"Yang pasti setiap daerah mengusung ambisi untuk merebut tiket PON. Sama-sama optimistis tetap yang lolos PON adalah atlet yang paling siap. Itu kuncinya," kata Sofian, mantan atlet canoeng.

Ketua Pengprov PODSI Sultra Abdurrahman Shaleh memahami permintaan atlet dan pelatih tentang pelaksanaan pemusatan latihan.

"Para atlet sudah memiliki kesadaran tinggi, tanggung jawab yang tinggi terhadap daerahnya, sehingga menuntut pemusatan latihan untuk mematangkan kesiapan sebelum Pra-PON," kata Rahman Shaleh.

Oleh karena itu, kata dia, pengurus harus menyikapi serius tuntutan penyelenggaraan pelatihan terpusat yang diaspirasikan para atlet maupun pelatih.

 

Pewarta : Sarjono
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024