Baubau (ANTARA) - Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas 1 Baubau, Sulawesi Tenggara, akan menyiapkan ruang tunggu terminal penumpang VIP dalam menyambut peserta Festival Keraton Masyarakat Adat (FKMA) ASEAN ke-VI Polima yang menggunakan moda transportasi laut di pelabuhan Murhum Kota Baubau.
Kepala Kantor UPP Kelas 1 Baubau, R Pradigdo, di Baubau, Jumat mengatakan, kesiapan pihaknya menyediakan ruang terminal VIP terhadap tamu-tamu FKMA sebagai bentuk menyukseskan kegiatan yang akan digelar pada 18-21 November 2019 tersebut.
“Kalau memang ada peserta yang melalui kapal laut dan kemudian dari panitia menyiapkan kendaraan untuk penjemputan, maka kita akan kondisikan juga untuk mengatur kendaraannya di pelabuhan,” ujarnya.
Namun, kata dia, pihaknya hingga saat ini belum menerima informasi dari panitia maupun pemerintah daerah terkait peserta FKMA apakah ada yang melalui moda transportasi laut.
“Mungkin belum ada (informasi) karena masih ada beberapa hari lagi kan. Tapi nanti saya akan koordinasi juga dengan Pelni. Yang jelas kita siap membantu dan menyukseskan FKMA ini,” katanya.
Pradigdo mengatakan, pihaknya menyiapkan terminal ruang tunggu vip pelabuhan itu sebagai upaya untuk mengantisipasi ketika tamu-tamu saat turun dari kapal tidak langsung ke kendaraan penjemputan tetapi lebih memilih beristirahat terlebih dulu.
“Jadi kita siap bantu. Mungkin dari panitia ketika mau menjemput sehingga nanti di pelabuhan dikondisikan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala PT Pelni Cabang Baubau, Capt Akhmad Sadikin, terkait moda transportasi Pelni mengatakan, Pemda sampai saat ini belum ada komunikasi atau pemberitahuan ke pihaknya mengenai transportasi peserta FKMA itu.
“Saya kira untuk efisien waktu dan sebagainya, apalagi peserta dari sejumlah negara-negara pasti akan menggunakan transportasi moda udara. Jadi mungkin sampai sekarang ini belum ada pemberitahuan apapun,” ujarnya.
Namun demikian, kata dia, bila diperjalanan pihaknya mendapat informasi untuk penggunaan kapal Pelni, tentu pihaknya siap membantu dengan secara otoritas kantor cabang.
“Jadi kita tidak bisa menentukan keputusan, karena Pelni cabang adalah pelaksana kebijakan, semua keputusan ada dipusat. Sehingga bila ada surat masuk ditujukan kepada kantor cabang Baubau pihaknya akan teruskan ke kantor pusat,” katanya.
Namun juga, kata dia, pihaknya bersedia membantu dalam menyukseskan pelaksanaan FKMA tersebut.
“Yang jelas kami sangat mendukung acara FKMA ini, karena merupakan kegiatan yang bisa mengoptimalkan kemampuan daerah Baubau untuk mengekspos keunggulan-keunggulan yang juga bisa menjadi penghasilan daerah,” katanya.
Kepala Kantor UPP Kelas 1 Baubau, R Pradigdo, di Baubau, Jumat mengatakan, kesiapan pihaknya menyediakan ruang terminal VIP terhadap tamu-tamu FKMA sebagai bentuk menyukseskan kegiatan yang akan digelar pada 18-21 November 2019 tersebut.
“Kalau memang ada peserta yang melalui kapal laut dan kemudian dari panitia menyiapkan kendaraan untuk penjemputan, maka kita akan kondisikan juga untuk mengatur kendaraannya di pelabuhan,” ujarnya.
Namun, kata dia, pihaknya hingga saat ini belum menerima informasi dari panitia maupun pemerintah daerah terkait peserta FKMA apakah ada yang melalui moda transportasi laut.
“Mungkin belum ada (informasi) karena masih ada beberapa hari lagi kan. Tapi nanti saya akan koordinasi juga dengan Pelni. Yang jelas kita siap membantu dan menyukseskan FKMA ini,” katanya.
Pradigdo mengatakan, pihaknya menyiapkan terminal ruang tunggu vip pelabuhan itu sebagai upaya untuk mengantisipasi ketika tamu-tamu saat turun dari kapal tidak langsung ke kendaraan penjemputan tetapi lebih memilih beristirahat terlebih dulu.
“Jadi kita siap bantu. Mungkin dari panitia ketika mau menjemput sehingga nanti di pelabuhan dikondisikan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala PT Pelni Cabang Baubau, Capt Akhmad Sadikin, terkait moda transportasi Pelni mengatakan, Pemda sampai saat ini belum ada komunikasi atau pemberitahuan ke pihaknya mengenai transportasi peserta FKMA itu.
“Saya kira untuk efisien waktu dan sebagainya, apalagi peserta dari sejumlah negara-negara pasti akan menggunakan transportasi moda udara. Jadi mungkin sampai sekarang ini belum ada pemberitahuan apapun,” ujarnya.
Namun demikian, kata dia, bila diperjalanan pihaknya mendapat informasi untuk penggunaan kapal Pelni, tentu pihaknya siap membantu dengan secara otoritas kantor cabang.
“Jadi kita tidak bisa menentukan keputusan, karena Pelni cabang adalah pelaksana kebijakan, semua keputusan ada dipusat. Sehingga bila ada surat masuk ditujukan kepada kantor cabang Baubau pihaknya akan teruskan ke kantor pusat,” katanya.
Namun juga, kata dia, pihaknya bersedia membantu dalam menyukseskan pelaksanaan FKMA tersebut.
“Yang jelas kami sangat mendukung acara FKMA ini, karena merupakan kegiatan yang bisa mengoptimalkan kemampuan daerah Baubau untuk mengekspos keunggulan-keunggulan yang juga bisa menjadi penghasilan daerah,” katanya.