Kendari (ANTARA) - Perum Bulog Sulawesi Tenggara (Sultra) bersama pemerintah provinsi Sultra melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) Tentang Pengadaan dan penyaluran beras bagi aparatur sipil negara (ASN) lingkup Pemprov Sultra.

Penandatanganan dilakukan oleh Kepala  Badan pengembangan sumber daya manusia (BPSDM) Sultra, Nur Endang Abbas mewakili Gubernur Sultra, Ali Mazi bersama Pemimpin Kantor Wilayah Perum Bulog Sulawesi Tenggara, Erwin Tora, disaksikan Direktur Komersil Bulog Pusat, Mansyur, pada sela-sela Temu Bisnis Nasional rangkaian Hari Pangan Sedunia (HPS) ke 39 di Kendari, Minggu.

Erwin Tora mengatakan, penandatanganan MoU tersebut merupakan kesepakatan antara Bulog Sultra dengan Pemprov Sultra untuk melindungi harga jual hasil pertanian masyarakat dan akan diserap langsung oleh Bulog.

"Ini merupakan salah satu bentuk nyata perhatian Pemerintah Sultra dan Bulog terhadap petani yang kerap kali dihadapkan dengan harga gabah dan beras yang tidak menguntungkan kalangan petani, namun masih akan dibahas lebih lanjut untuk penyalurannya," katanya.

Dikatakan, implementasi dari MoU tersebut adalah Pemprov Sultra melalui Bulog membeli beras produksi petani dengan harga yang wajar, kemudian beras tersebut disalurkan ke ASN setiap bulan dan akan dibayar oleh ASN di bawah harga pasar.

Pemimpin Kantor Wilayah Perum Bulog Sultra, Erwin Tora (kedua dari kanan) saat menyerahkan beras untuk ASN secara simbolis Kepala BPSDM Sultra, Nur Endang Abbas (ketiga dari kanan) mewakili Gubernur Sultra, Ali Mazi,disaksikan Direktur Komersil Bulog Pusat, Mansyur (keempat dari kanan), bertempat di Kendari, Minggu. (Foto ANTARA/Suparman)

Sementara itu, Nur Endang Abbas, mengapresiasi perawatan mobil tersebut karena memberikan jaminan terhadap pasar hasil pertanian masyarakat lokal khususnya beras yang akan dibeli oleh Bulog.

"Dengan demikian akan mendorong peningkatan kesejahteraan petani karena adanya jaminan pasar, kemudian adanya koordinasi baik antara Pemda dan instansi vertikal dalam hal penanganan ketahanan pangan," katanya.


Pewarta : Suparman
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024